Berita
Jihad Selfie Ungkap Cara ISIS Gaet Simpatisan Lewat Media Sosial
Bertempat di Sekreteriat ICRP Jakarta Pusat, Jumat (14/10), digelar acara Nonton dan Diskusi Film Jihad Selfie yang menghadirkan narasumber Taufiq Andrie, Direktur Eksekutif Yayasan Prasasti Perdamaian dan Dr. Ghazi Shalom, Pakar Psikologi Teroris UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Hadir pula perwakilan beragam penganut agama dan aliansi perdamaian, salah satunya Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) yang sangat antusias mengikuti diskusi kali ini.
Memasuki sesi diskusi, Taufiq Andrie menyebutkan beberapa sebab dan latar belakang orang tertarik melibatkan diri ke dalam kelompok teroris dan bersedia melakukan aksi teorisme, di antaranya hanya dengan obrolan singkat di Facebook, Twitter, dan Telegram.
Taufiq dan tim yang kemudian fokus mempelajari fenomena keterkaitan sosial media dan ISIS menemukan bahwa salah satu faktor yang menjadikan orang ingin berperang adalah karena didorong gairah maskulinitasnya.
Selanjutnya Ghazi menambahkan ada lima tahap seseorang menjadi terorisme yaitu; krisis identitas, proses seleksi alam, anggota kelompok eksklusif, kemudian berpikir dikotomis, dan yang terakhir proses ketika seseorang sudah tidak bisa lagi dipengaruhi atau diajak dalam kebaikan.
“Ada dua poin penting yang perlu diperhatikan untuk menyelamatkan anak-anak muda kita. Pertama adalah keluarga dan yang kedua adalah pendidikan dalam konteks kemampuan untuk menanggulangi menjamurnya radical thinking,” tambah Taufiq.
“Dengan memperhatikan dua hal itu diharapkan, pemerintah dan pihak-pihak terkait bisa secara bersama-sama mendorong dan lebih mengaktifkan peran keluarga dalam membendung efek buruk penyebaran konten radikalisasi, khususnya melalui media sosial,” tutupnya. (Zainudin/Yudhi)