Berita
Jelang Hari Al-Quds Internasional 2015
Sejak beberapa tahun silam, Jumat terakhir Ramadhan tiap tahun lazim dikenal dan diperingati sebagai Hari Al-Quds Internasional; Momen akbar ketika warga dunia yang peduli pada derita bangsa Palestina akibat penjajahan rezim Zionis Israel tumpah-ruah ke jalan-jalan menyuarakan solidaritas kemanusiaan mereka dalam bentuk pawai massal dan demo damai yang biasanya digelar di kota-kota besar di seluruh dunia. Begitu juga yang terjadi di Indonesia.
Menjelang Qods Day tahun ini, ABI Press berkesempatan mewawancarai Direktur Voice of Palestine, Ir. Mujtahid Hashem terkait hal-ihwal Hari Al Quds Internasional tersebut.
Berikut ini petikannya:
Apa Sebenarnya Hari Al-Quds itu?
Hari Al-Quds atau Yaumul Quds adalah hari solidaritas dunia untuk pembebasan bangsa Palestina yang mazlum. Imam Khomeini menegaskan Hari Al Quds adalah hari universal bukan hanya dikhususkan untuk bangsa Palestina namun semua bangsa yang tertindas di dunia. Hari ketika rakyat yang tertindas harus bersatu, mengokohkan kakinya dan berdiri tegak untuk mengatakan tidak kepada para penindas. Hari Quds Internasional juga disebut dengan Hari Wahdat, Hari Persatuan, bukan hanya persatuan kaum muslimin, namun persatuan semua manusia yang menginginkan kebebasan, kehormatan dan lepas dari penindasan kekuatan kolonialisme dan imperialisme.
Kapan dicetuskan Hari Al-Quds?
Hari Al-Quds pertama kali dicetuskan oleh mendiang Imam Ruhullah Khomeini pada tahun 1979.
“I invite Muslims all over the globe to consecrate the last Friday of the holy month of Ramadan as ‘Quds Day’ and to proclaim the international solidarity of Muslims in support of the legitimate rights of the Muslim people of Palestine.”
Demikian yang disampaikan Imam Khomeini saat Ramadhan 1399 H (Agustus 1979).
Imam Khomeini juga mengatakan, “If each Muslim were to pour out(just) one bucket of water, there would be a flood to wash away zionism,” yang maksudnya, “Jika setiap orang Islam menuangkan air satu ember (ke Israel) maka akan menjadi banjir bah yang akan menghapus Zionis.”
Artinya, Imam Khomeini seolah ingin menegaskan bahwa kuncinya adalah persatuan dan sekecil apapun peran kita akan menjadi kekuatan yang dahsyat.
Apa tujuan pelaksanaan peringatan Hari Al-Quds?
Menggalang dukungan publik dunia terhadap bangsa Palestina untuk terus melawan Zionis sampai punahnya keberadaan Israel. Mungkin muncul pertanyaan, bukankah Hari Al-Quds bukan hanya untuk Palestina namun untuk semua orang yang tertindas, kenapa hanya membela Palestina? Jika kita melihat realitas ketertindasan di berbagai belahan dunia, maka tidak terlepas dari imperialisme dan kolonialisme yang pada puncaknya, pelakunya adalah Zionisme Internasional.
Kenapa Palestina? Karena isu Palestina mudah untuk menyadarkan orang, karena mereka dengan mudah bisa melihat ketidakadilan, kekejaman, pembunuhan, pengusiran, penjara kolosal dengan kasat mata. Seluruh wilayah Palestina adalah penjara. Ya penjara terbesar di dunia. Tapi dunia diam, PBB diam, para pemimpin dunia diam. Diamnya mereka bisa dibaca dari dukungan mereka terhadap rezim Zionis. Jika para penindas di seluruh dunia, mereka saja bergandengan tangan, maka kita rakyat yang merdeka harus bersatu dan tidak boleh diam. Saat ini Palestina telah menjadi simbol persatuan dan perlawanan bangsa yang tertindas.
Apa pengaruh keikutsertaan kita dalam aksi Al-Quds dan apa pengaruhnya terhadap bangsa Palestina?
Bagi yang mengerti tentang jiwa maka kadang jiwa kita ini tidur, perlu dibangunkan sehingga kita sadar. Jiwa perlu juga dilepaskan sehingga tidak terkungkung dalam ketakutan. Kembalikan jiwa kita untuk bebas dan merdeka. Ya Qods Day bisa juga kita katakan proklamasi jiwa yang merdeka. Bagi kaum muslimin yang sedang menjalankan ibadah puasa, setelah jiwa kita sekolahkan di madrasah Ramadhan dengan menahan lapar dan haus, menjaga dari dosa dan maksiat, perbanyak ibadah, menolong orang lain, bergantung hanya kepada Allah dan kita berlepas diri dari kejahatan setan, maka keikutsertaan kita dalam Yaumul Quds akan menyempurnakan ibadah kita. Kita berlepas diri dari penguasa yang zalim, dan kita tegaskan kita bergabung dengan barisan kaum yang tertindas.
Imam Khomeini juga menyebut Yaumul Quds sebagai Yaumul al-Furqan, hari pembelah antara kebenaran dan kebatilan, antara orang-orang tertindas dan para penindas. Bahkan Imam Khomeini menyatakan bagi mereka yang tidak bergabung dalam Yaumul Quds, mereka sejatinya bersama Israel dan menentang Islam.
Bagaimana perkembangan aksi solidaritas Al-Quds sejak dicetuskan hingga hari ini?
Alhamdulillah, kita lihat kesadaran publik akan pentingnya Yaumul Quds meningkat secara drastis di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Di negara Asia, Afrika, Eropa, Amerika Utara dan Amerika Selatan, juga Australia setiap tahun makin membesar. Insya Allah pada tahun ini secara serentak peringatan Yaumul Quds akan dilaksanakan pada Jumat 10 Juli 2015.
Apa yang dilakukan VOP pada tahun ini?
Kami telah melaksanakan seminar tentang hak-hak bangsa Palestina dan pameran foto kondisi Gaza terakhir. Insya Allah bersama organisasi-organisasi lainnya kita akan selenggarakan peringatan Yaumul Quds paling tidak di delapan kota di Indonesia. (Malik/Yudhi)