Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Jejak Ahlulbait di Nusantara

Meski berbeda pendapat tentang waktu dan asal kedatangan yang membawa Islam pertama kali ke Nusantara, semua sejarawan sepakat bahwa Aceh adalah tempat awal kedatangan Islam di Nusantara sebelum menyebar ke semenanung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara hingga Sulu Filipina Selatan. Siapakah yang pertama kali membawa Islam ke Nusantara?

“Setelah terjadi konflik antara Bani Umayyah dan Ahlulbait terjadi banyak eksodus. Kebanyakan ke Timur Jauh, antara lain India, Cina dan pada akhirnya ke Indonesia. Maka sejak mula Islam yang dibawa ke Indonesia adalah Islam yang dibawa oleh para Ahlulbait atau zurriyat Rasulullah Saw. Bisa saya contohkan, misalnya Syeikh Ahmad Subakir dan Syeikh Abdul Ghafur An-Nisyaburi, kedua-duanya merupakan Ahlulbait yang termasuk pertama kali masuk ke Jawa. lalu berjumpa dengan Ratu Sima kerajaan Kalingga dan berjumpa dengan Prabu Sri Adji Joyoboyo, Raja Doho Kediri.” (Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradi)

Hijrah Ahlulbait ke tanah Nusantara pada masa awal sejarah Islam menunjukkan dua hal penting. Pertama, agama Islam sudah hadir di Nusantara sejak abad ke-7 dan 8 M. Kedua, kedatangan mereka ke Nusantara digerakkan oleh motif penyelamatan diri dan keberlangsungan agama.

“Banyak teori yang muncul seputar sumber dan pembawa Islam pertama ke wilayah ini. Sebagian cendekiawan mengatakan bahwa Islam masuk pertama kali dari Arab yaitu, para pedagang, da’i, dan kaum sufi Arab pertama kali masuk wilayah ini dan memperkenalkan Islam kepada penduduk setempat.

Baca juga Kehadiran Syiah dalam Penyebaran Islam di Nusantara

Sebagian meyakini sumbernya adalah India dengan mengatakan bahwa yang masuk pertama kali ke wilayah ini adalah saudagar, da’i dan sufi India yang membawa Islam karena interaksi dan pertukaran pemikiran dan perdagangan yang telah berlangsung sejak dahulu kala. Juga ada teori Cina dan Persia yang terlontar terkait masalah tersebut.

Dalam teori India pun, yang tampak jelas bahwa jelas Islam masuk ke wilayah Asia Tenggara dari anak benua India ketika terpengaruh dengan kuat oleh budaya dan khususnya orientasi irfan Persia. Yang ada di pulau Sumatera dan Aceh, yang masih tersisa hingga kini mengindikasikan bahwa orientasi dari teori India yang masuk Sumatera, Aceh dan sebagian wilayah lainnya adalah orientasi yang terpengaruh dari pemikiran dan doktrin Syi’ah. Untuk membuktikan premis ini tidak perlu banyak argumen, karena hari ini pun banyak bukti, tradisi dan ritual seperti tradisi dan ritual tabut di Bengkulu atau Pariaman yang merupakan tradisi yang diadopsi dari doktrin dan tradisi Syi’ah India.” (Mr. Muhammad Rabbani)

Latar belakang dan tujuan hijrah Ahlulbait ini tentunya membentuk karakter cinta damai dalam penyebaran Islam di Nusantara. Bersama para pedagang yang datang, para muhajirin penyebar Islam pertama itu secara alamiah melakukan asimilasi budaya dengan kebudayaan dan tradisi lokal. Bahkan, lebih dari itu mereka melebur ke dalam masyarakat Nusantara. Itulah yang terjadi pada generasi pertama Ahlulbait yang datang ke negeri yang disebut.

Dikutip dari buku Menguak Akar Spiritual Islam Indonesia, Peran Ahlulbait dalam Penyebaran Islam di Nusantara.
Penulis TIM ICRO dan Tim ACRoSS 

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *