Ikuti Kami Di Medsos

Akidah

Jawaban Atas Sebuah Keraguan

Barangkali ada sebagian orang yang enggan untuk berpikir dan mencari agama dengan alasan sebagai berikut: bahwa sepatutnya energi dan waktu ini dikerahkan untuk mcngatasi hal-hal yang mungkin dapat diatasi oleh seseorang dan hasilnyapun dapat diharapkan secara nyata. Harapan dan kcmungkinan seperti ini tidak akan didapati dalam upaya mencari agama dan hal-hal yang bcrhubungan dengannya.

Dengan demikian, alangkah baiknya jika tenaga dan waktu ini dikerahkan untuk usaha-usaha yang dapat memberikan keberhasilan lebih banyak daripada harus mencari dan membahas masalah-masalah agama yang belum jelas hasilnya ini.

Baca juga Pentingnya Mencari Agama

Jawab: Pertama, adanya kemungkinan dan harapan akan teratasinya masalah-rnasalah agama itu tidak lebih kecil daripada kemungkinan dan harapan akan teratasinya masalah-masalah yang bersifat ilmiah. Kita telah mengetahui bahwa masalah-masalah ilmiah itu baru akan menuai hasil setelah puluhan tahun lamanya setelah para ilmuwan mengerahkan segala upaya mereka dalam mengatasi hal ini.

Kedua, sesungguhnya nilai sebuah kemungkinan itu tidak diukur oleh satu indikasi saja, yaitu kuantitas kemungkinan (qadr al-ihtimal). Tetapi, ada indikasi kemungkinan lain yang patut dipertimbangkan, yaitu kualitas hal yang dimungkinkan (qadr al-muhtamal). Misalnya, jika kemungkinan adanya keuntungan dalam suatu usaha itu sebesar 5 %, sedang dalam usaha lainnya sebcsar 10 %, akan tetapi jumlah keuntungan yang dimungkinkan dan yang bisa diharapkan dari usaha pertama itu sebesar 1000 rupiah, sementara keuntungan dari usaha yang kedua hanya sebesar 100 rupiah saja, maka usaha yang pertama itu lebih menguntungkan lima kali lipat dibandingkan dengan usaha yang kedua tersebut, padahal tingkat kemungkinan usaha yang pertama itu hanya 5 % saja, yaitu separuh dari tingkat kemungkinan yang terdapat pada usaha yang kedua. Hal ini disebabkan pentingnya derajat dan nilai objek yang dimungkinkan.

Mengingat bahwa keuntungan yang dimungkinkan yang dapat diperoleh dari mencari agama itu tidak terbatas besarnya, maka, meski tingkat kcmungkinan untuk memperoleh hasilnya itu lebih kecil, besarnya nilai dan pentingnya sebuah pencarian dan pengerahan tenaga dalam usaha ini jauh mengungguli nilai pencarian usaha-usaha apa pun yang hasilnya sedikit dan terbatas.

Sesungguhnya, seseorang itu baru akan menyadari tidak perlunya mencari agama manakala dia merasa yakin bahwa agama yang dicarinya itu adalah batil dan telah menyimpang, atau dia merasa yakin bahwa masalah-masalah agama itu tidak mungkin dapat diselesaikan. Persoalannya, dari mana keyakinan terhadap batilnya sebuah agama itu dapat diperoleh jika tanpa penelitian dan pencarian?

Ayatullah Taqi Misbah Yazdi. Iman Semesta, Merancang Piramida Keyakinan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *