Berita
Jamaah Haji Bersiap Ibadah dalam Bayang-bayang Pandemi
Rabu besok (29/7), umat Islam akan memulai ibadah haji. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, jumlah jamaah haji tahun ini turun drastis akibat pandemi Covid-19. Arab Saudi sebagai panitia ritual tahunan itu kali ini membatasi jumlah peserta haji.
Pada awalnya, pihak Saudi akan mengizikan sekitar seribu jamaah yang tinggal di kerajaan untuk beribadah haji. Namun laporan media lokal mengatakan, sekitar 10 ribu jamaah akan diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji, tulis France24, Senin (27 Juli).
Tahun ini, media asing dilarang meliput langsung ibadah haji yang merupakan hajat global itu. Namun, kali ini pemerintah Saudi memperketat akses ke kota suci Mekah. Akses kesehatan dibatasi ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Hikmah Covid-19, Saatnya Manusia Perbaiki Diri
Dengan menggunakan masker, para peziarah mulai mengalir ke Mekah selama akhir pekan. “Mereka diperiksa suhunya dan ditempatkan di karantina lebih dulu,” kata pihak berwenang.
Mereka diberi perlengkapan yang rumit, mencakup kerikil yang disterilkan untuk ritual lempar jamrah, disinfektan, masker, sajadah, dan pakaian ihram (pakaian putih mulus yang dikenakan para peziarah. Semua itu sesuai dengan protokol dan dokumen program pelayanan haji.
Para peziarah diwajibkan menjalani tes virus corona sebelum tiba di Mekah. Selain itu, mereka juga wajib dikarantina pasca menunaikan ibadah haji. Kementerian haji Saudi mengatakan telah mendirikan beberapa fasilitas kesehatan, klinik keliling, dan ambulans untuk melayani para peziarah. Mereka juga diperintahkan untuk menjaga jarak sosial.
Arab Saudi mencatat lebih dari 260.000 kasus virus corona. Sementara jumlah infeksi global, sebagaimana dilaporkan Minggu (26/7) telah menembus lebih dari 16 juta kasus.