Berita
Israel Ubah Makam Syuhada Menjadi Hotel
Seperti diwartakan www.globalresearch.ca pada Rabu (19/8), rezim Israel telah menyetujui pembangunan proyek baru meliputi perumahan, pertokoan dan hotel di salah satu area pemakaman Muslim bersejarah di Timur Tengah.
Sebelumnya sebuah proyek perumahan di pemakaman Mamilla dibatalkan dua tahun lalu akibat adanya protes keras warga di sana.
Mamilia merupakan pemakaman di luar kota tua Yerusalem, yang menjadi tempat pemakaman para sahabat Nabi Muhammad saw, seperti halnya para pejuang Saladin yang membantu memenangkan perang salib di tanah suci Yerusalem 1000 tahun lalu. Area pemakaman ini sekaligus menjadi pemakaman bagi sejumlah keluarga Palestina di Yerusalem hingga tahun 1948, ketika Mamilla jatuh ke tangan Israel.
Keputusan Pemerintah Yerusalem terkait hal yang sama telah memicu kontroversi cukup besar ketika tujuh tahun lalu menyetujui pembangunan Museum Toleransi di atas sebagian tanah makam dan melakukan penggalian terhadap sebanyak 1500 jenazah yang terkubur di dalamnya.
Zaki Aghbaria, juru bicara pergerekan Islam di Israel Utara mengatakan bahwa proyek yang baru ini sebagai tindak lanjut pelebaran dari Museum Toleransi dan merupakan bentuk “Penodaan” yang dilakukan Israel terhadap situs bersejarah.
“Israel secara intensif bertekad menyebarkan Yahudi di wilayah tersebut dan seluruh wilayah Yerusalem. Mereka tidak mempedulikan betapa pentingnya situs pemakaman tersebut, tidak hanya bagi warga Palestina tapi juga Muslim di seluruh dunia,” kata Zaki kepada Surat Kabar Middle East Eye.
Dia menambahkan bahwa proyek tersebut harus dilihat dalam konteks Israel “melanjutkan upaya penguasaannya atas tempat-tempat suci Islam di Yerusalem”, termasuk situs paling sensitif, Masjid Al-Aqsa. (Lutfi/Yudhi)
Sumber lain : www.middleeasteye.net