Intolerasi Karyawan Sucofindo

Jumat 8 November 2013, Ahlul Bait Indonesia mengelar seminar dengan tajuk “Kepahlawanan dan Nasionalisme Untuk Manusia Indonesia Seutuhnya; Peringatan Hari Pahlawan Nasional dan Asyuro Imam Husein” di gedung sucofindo di Jl. Pasar Minggu Raya Kav. 34 Pancoran, Jakarta Selatan.

Seminar yang diisi oleh pembiacara Yudi Latif, MA. PHD dari direktur Reform  Institute , DR. Muhsin Labib. MA dari Moderat Istitute dan Zuhairi Misrawi Tokoh Muda Nadhatul Ulama (NU) ini dimulai pada pukul 14.00 Wib, seminar dalam rangka memperingati hari pahlawan saat itu tetap dihadiri olah peserta yang menghangatkan suasana seminar, walaupun Jakarta dilanda hujan lebat saat itu.

Seminar yang dilaksanakan dilantai dua gedung Sucofindo tersebut, sebelum dimulai didatangi sejumlah orang yang mengaku dari Laskar Mujahidin beserta sejumlah karyawan Sucofindo yang meminta acara seminar dihentikan. Terjadi dialog yang cukup alot, namun seminar tetap digelar. Walaupun dialog telah terjadi dan dicapai keputusan, Laskar Mujahidin dan sejumlah karyawan Sucofido terus melakukan lobi-lobi pada pihak pengelola gedung untuk menghentikan seminar.

Polisi yang berjaga saat itu mampu bertindak tegas dengan menempatkan mereka yang berkeberatan terhadap pelaksaan seminar berada di lantai satu. Karena desakan terus menerus dari sejumlah karyawan Sucofindo kepada pengelola gedung akhirnya diambil keputusan acara diakhiri lebih cepat yaitu pukul 16:30 yang seharusnya selesai pukul 17:00 WIB.

Seorang keamanan mengatakan “Kita tidak tahu kalau ini adalah acara Syiah, karena ijinnya cuma seminar”. Kejadian ini menunjukan semakin jelas bahwa intolerasi di Indonesia sudah mulai merebah ke sejumlah karyawan Sucofindo. Sungguh sangat di sayangkan, sebuah BUMN yang bergerak dalam bidang pemeriksaan, pengawasan, pengujian, dan pengkajian ternyata dapat terinfiltrasi oleh intolerasi dan menciderai nasionalisme. (ABI/L)