Internasional
Yaman Beri Serangan Peringatan Kapal Pencuri Minyak Milik Rezim Saudi
Yaman Beri Serangan Peringatan Kapal Pencuri Minyak Milik Rezim Saudi
Angkatan Bersenjata Yaman telah melakukan peringatan berupa serangan terhadap sebuah kapal tanker minyak milik rezim kerajaan Saudi yang berusaha mencuri pasokan minyak mentah yang sangat dibutuhkan dari terminal minyak yang terletak di selatan negara miskin itu, kata seorang pejabat militer.
Dilansir Press TV, Juru Bicara Angkatan Darat Brigadir Jenderal Yahya Saree melaporkan serangan itu pada Jumat (21/10) setelah kapal rezim Saudi mencoba menjarah minyak melalui pelabuhan Dabba di Provinsi Hadhramout Yaman.
“Serangan peringatan dasar” dilakukan dalam upaya untuk mencegah berlanjutnya penjarahan kekayaan minyak Yaman, yang seharusnya digunakan untuk membayar gaji rakyat Yaman, pejabat itu menambahkan, seperti dikutip dalam sebuah laporan oleh jaringan televisi al-Masirah.
“Angkatan Bersenjata tidak akan ragu untuk mencegah kapal mana pun yang mencoba menjarah kekayaan rakyat Yaman,” tegas Saree.
Baca juga : Yahya Saree: Yaman Siap Melawan Setiap Agresi
“Kami dapat meluncurkan lebih banyak operasi peringatan untuk membela rakyat Yaman,” katanya, menambahkan, “Kami memperbarui peringatan [kami] kepada semua perusahaan untuk sepenuhnya mematuhi keputusan pihak berwenang di [ibukota Yaman] Sana’a” dan menghindari kontribusi terhadap pencurian minyak.
Rezim Saudi yang lalim melancarkan agresi yang menghancurkan Yaman sejak Maret 2015, bekerja sama dengan sejumlah sekutunya sambil menerima senjata dan dukungan logistik dari AS dan beberapa negara Barat lainnya.
Tujuannya adalah untuk mengembalikan kekuasaan bekas rezim boneka Riyadh dan menghancurkan gerakan perlawanan, Ansarullah dan pemerintahan rakyat di negara itu.
Rezim monarki Saudi telah membantai puluhan ribu warga sipil Yaman dan mengubah seluruh Yaman menjadi tempat krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Tapi, koalisi agresor yang dipimpin rezim lalim itu sejauh ini gagal memenuhi tujuannya.
Sepanjang agresi, koalisi agresor juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan di negara termiskin di dunia Arab, mencegahnya mengekspor cadangan minyaknya dan juga menghentikan kapal-kapal bermuatan bahan bakar untuk berlabuh di pelabuhan al-Hudaydah, Yaman.
Baca juga : Kelompok Perlawanan Lancarkan 20 Serangan Anti-Zionis