Internasional
Warga Jenin Patahkan Serangan Militer Rezim Zionis
Warga Jenin Patahkan Serangan Militer Rezim Zionis
Militer rezim zionis menyerbu kamp di kota Jenin dan di desa Burqin pada Sabtu kemarin (9/4). Militer rezim zionis mengepung salah satu rumah martir Raad Hazem, pelaku Operasi Dizengoff di Tel Aviv. Pengepungan itu bertujuan memaksa keluarga Raad menyerah. Namun keluarga itu menolak dan memilih melawan.
Sementara itu, Batalyon Jenin tak tinggal diam, mereka mengumumkan bahwa para pejuangnya menargetkan kendaraan dan tentara musuh menggunakan peluru dan bahan peledak, di mana komandan lapangan Ahmad al-Saadi menjadi martir selama konfrontasi di dalam kamp. Secara relatif, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa 13 orang menderita luka-luka akibat bentrokan dengan rezim zionis, namun semua kasus stabil, seperti dilapokan ABNA24, Senin (11/4).
Selain itu, Batalyon Jenin juga mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil menyerang pasukan pendudukan zionis melalui pernyergapan, dan menargetkannya secara langsung, mengakibatkan beberapa tentara kolonial zionis terluka.
Merasa kewalahan, rezim zionis segera mengirim buldoser untuk menyerbu pinggiran Kamp Jenin, dan menyebarkan beberapa penembak jitu ke seluruh area. Masjid-masjid di Jenin mulai menyerukan pengumuman untuk mendesak warga mempertahankan kamp tersebut.
Baca juga : Zionis Serang Gaza, PBB Didesak Sidang Darurat
Pada akhir serangan, tentara rezim zionis gagal menangkap ayah martir Raad Hazem, dan mulai menarik diri dari kamp.
Dalam komentar setelah konfrontasi, juru bicara gerakan perlawanan Hamas Palestina, Fawzi Barhoum memuji perlawanan heroik para pemuda Jenin, menekankan bahwa tindakan mereka akan membentuk tahap selanjutnya dalam konfrontasi dengan penjajah zionis.
“Lapangan konfrontasi dengan entitas ‘Israel’ harus tetap terbuka dan harus meluas ke semua alun-alun, kota dan desa Tepi Barat,” kata Barhoum, memperingatkan bahwa entitas pendudukan harus membayar mahal atas kejahatan dan pelanggarannya. Pejabat Hamas itu kemudian mendesak para pemuda Tepi Barat dan pejuang perlawanan untuk membentuk perisai pelindung demi membela keluarga para martir.
Juru Bicara Hamas lainnya, Abdullatif al-Qanou’, bersumpah bahwa agresi pendudukan rezim zonis di Jenin tidak akan mengembalikan prestise tentara yang kalah dan kepemimpinannya yang goyah. “Agresi pendudukan terhadap orang-orang kami di Jenin harus membentuk pemberontakan besar-besaran terhadap penjajah zionis di seluruh Tepi Barat,” kata al-Qanou’, seraya menyarankan agar semua kota, kamp, dan jalan di Tepi Barat berubah menjadi api, yang membakar kaki penjajah yang menduduki.
Baca juga : Hamas: Kami Akan Beri Balasan Menyakitkan