Internasional
Warga Bahrain Demo Tolak Normalisasi Zionis
Warga Bahrain Demo Tolak Normalisasi Zionis
Warga Bahrain turun ke jalan-jalan di kerajaan pulau Teluk Persia itu untuk mengutuk hubungan diplomatik penuh dengan rezim Tel Aviv, dan kunjungan Kepala Staf Angkatan Darat rezim palsu zionis, Aviv Kochavi ke Manama.
Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan sebagai protes terhadap normalisasi hubungan, dan menyuarakan solidaritas dengan para pegiat pro-demokrasi dan tokoh-tokoh oposisi yang ditahan di balik jeruji besi, menuntut rezim yang berkuasa Alkhalifah membebaskan mereka.
Para peserta membawa spanduk bertuliskan “Tidak untuk normalisasi … Kematian bagi zionis” dan “Rakyat Bahrain menolak normalisasi Zionisme” dalam bahasa Arab. Mereka juga mengusung gambar pemuda Bahrain yang terbunuh, Fadhil Obaidi dan menyatakan dukungan tak tergoyahkan untuk ulama paling terkemuka di negara itu, Ayatollah Syaikh Isa Qasim, seperti dilansir Press TV, Kamis (10/3).
Kochavi mendarat di Manama pada Rabu lalu dalam kunjungan resmi pertamanya ke Bahrain. Ia diterima oleh Kepala Staf Angkatan Pertahanan Bahrain, Theyab bin Saqr Nuaimi.
Baca juga : Lingkaran Media Zionis Akui Kekuatan Kelompok Perlawanan Palestina
Pejabat rezim zionis itu duduk bersama Syaikh Nasser bin Hamad Alkhalifah, sekretaris jenderal Dewan Pertahanan Tertinggi, dan juga pejabat senior militer dan monarki Bahrain lainnya.
Selama kunjungannya ke Bahrain, Kochavi bertemu Wakil Laksamana Brad Cooper, komandan Komando Pusat Angkatan Laut Amerika Serikat, Armada Kelima AS dan Pasukan Maritim Gabungan, di markas armada kerajaan itu.
Kunjungan Kochavi ke Manama bertepatan dengan kunjungan Menteri Kesehatan rezim kolonial zionis Nitzan Horowitz yang tiba di negara Teluk Persia pada 9 Maret, dan meneken sebuah program dengan mitranya dari Bahrain, Faeqa binti Saeed Saleh, untuk memastikan kerjasama antara sektor kesehatan rezim Tel Aviv dan Bahrain.
Bulan lalu, Perdana Menteri rezim palsu zionis Naftali Bennet melakukan perjalanan ke Manama untuk kunjungan pertamanya ke Bahrain.
Kunjungan dua hari Bennett ke Manama, yang bertepatan dengan peringatan 11 tahun pemberontakan populer 14 Februari melawan rezim Bahrain yang pro-Israel dan pro-Barat Alkhalifah, memicu protes massal di kerajaan itu.
Baca juga : Rudal Perlawanan Palestina Hantam Tel Aviv