Internasional
Tentara Rezim Zionis, Lagi dan Lagi, Culik 18 Warga Palestina
Pasukan rezim penjajah zionis terus menerus menculik warga Palestina. Kali ini pada Kamis malam (5/11), serdadu zionis menculik 18 warga Palestina. Termasuk di antaranya anak di bawah umur. Mereka diculik dari berbagai tempat di Tepi Barat, menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS).
Dikutip dari kantor Berita WAFA, PPS dalam pernyataan persnya mengatakan bahwa pasukan zionis menangkap dan menculik sembilan warga Palestina dari distrik Tulkarem, di Tepi Barat utara.
Dua dari sembilan orang yang diculik itu diidentifikasi sebagai penduduk desa Saida, empat lainnya penduduk kota Illar, dua lainnya warga kota Attil. Sementara korban penculikan lainnya adalah penduduk desa Deit al-Ghusun yang terletak di timur laut kota.
Di tempat lain di Tepi Barat utara, PPS memastikan bahwa tiga warga Palestina diculik dari distrik Qalqilia dan satu lagi dari distrik Nablus. Di distrik Ramallah, kendaraan militer zionis menyerbu kota Beit Rima, barat laut kota, di mana tentara mengumpulkan penduduk setelah menggeledah rumah mereka.
Di distrik Yerusalem, polisi zionis menculik tiga orang lainnya, termasuk seorang anak di bawah umur, dari wilayah al-Issawiya. Di distrik Bethlehem, PPS mengkonfirmasi serangan militer zionis ke kota Beit Sahour, sebelah timur kota, yang mengakibatkan penculikan sejumlah orang lainnya.
Pasukan zionis kerap menyerbu rumah-rumah warga Palestina hampir setiap harinya di seluruh Tepi Barat dengan dalih mencari orang-orang Palestina yang “diburu”. Upaya penculikan itu kerap mendapat perlawanan dari penduduk setempat.
Penggerebekan yang juga terjadi di daerah-daerah di bawah kendali penuh Otoritas Palestina, itu dilakukan sewenang-wenang. Kapan pun dan di mana pun militer zionis memilih untuk menyerbu dan menculik warga Pzaestina, maka itu dilakukan semaunyasendiri.
Di bawah kediktatoran rezim ilegal zionis, para komandan militer memiliki otoritas eksekutif, legislatif, sekaligus yudisial penuh atas 3 juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Warga Palestina, sebagai pihak terjajah sejak 1948, hanyalah objek penderita dengan otoritas semu.