Internasional
Taliban Tekankan Persatuan Syiah dan Sunni
Taliban Tekankan Persatuan Syiah dan Sunni
Wakil kepala pemerintah sementara Taliban di Afghanistan menekankan perlunya persatuan antara Syiah dan Sunni di negara itu.
Dilansir dari Parstoday, wakil kepala pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan, Abdul Salam Hanafi, pada hari Minggu (29/5) mengatakan, “Syiah dan Sunni adalah satu bagian, sama-sama Muslim.”
“Masyarakat Afghanistan harus menangkal plot musuh-musuh Islam dan negara ini, dan tidak terpengaruh isu suku, bahasa, maupun agama,” ujar Hanafi. Pejabat Taliban itu lalu menekankan bahwa tidak ada permusuhan yang dapat menciptakan perselisihan antara Syiah dan Sunni di Afghanistan.
Baca juga : Ali bin Abi Thalib Diagungkan Syiah, Sunni, dan Non-Muslim
Statemen ini disampaikan saat Taliban masih belum membentuk pemerintahan inklusif yang melibatkan semua elemen masyarakat dari beragam etnis maupun mazhab. Majelis Ulama Syiah Afghanistan selalu menyerukan peran dan posisi Syiah di negara itu dalam pemerintahan sementara Taliban.
Delegasi Dewan Ulama Syiah Afghanistan telah berulang kali berdiskusi dengan pejabat Taliban tentang pembentukan pemerintah inklusif di negara itu.
Taliban, yang berkuasa di Afghanistan sejak 15 Agustus 2021, telah berjanji akan membentuk pemerintahan yang mencakup semua kalangan. Namun hingga kini, janji tersebut masih belum terwujud.
Baca juga : Toleransi Muslim Syiah