Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Serangan Israel di Tepi Barat Meningkat, Netanyahu Tolak Pembebasan Tahanan Palestina

Serangan Israel di Tepi Barat Meningkat, Netanyahu Tolak Pembebasan Tahanan Palestina

Ahlulbait Indonesia – Tank-tank Israel kembali menyerang Kamp Jenin di Tepi Barat pada Minggu malam (24/2), menandai serangan pertama ke wilayah tersebut sejak 2002. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers di Holon, dekat Tel Aviv, menegaskan bahwa militer Israel akan terus melanjutkan agresinya di Tepi Barat dan Lebanon.

Dilansir dari Parstoday, sejak 21 Januari 2025, Israel memperluas operasi militer “Tembok Besi” di kota-kota dan kamp-kamp pengungsi Palestina, termasuk di Jenin, Tulkarm, dan Tubas. Pejabat Palestina memperingatkan bahwa operasi ini merupakan bagian dari rencana Netanyahu untuk mencaplok Tepi Barat dan mendeklarasikan kedaulatan penuh atas wilayah tersebut.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz, menyatakan bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Jabal al-Sheikh dan zona penyangga dengan Suriah untuk waktu yang tidak ditentukan. Katz menegaskan bahwa penduduk Palestina di Tepi Barat tidak akan diizinkan kembali ke kamp-kamp mereka yang telah diduduki oleh militer Israel.

Baca juga : Lebanon Bersiap Sambut Pemakaman Pemimpin Hizbullah, Delegasi Internasional Berdatangan

Netanyahu Tolak Rekomendasi Pembebasan Tahanan Palestina

Di sisi lain, Netanyahu menolak rekomendasi badan keamanan Israel untuk membebaskan 600 tahanan Palestina, meskipun langkah tersebut seharusnya menjadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok perlawanan Palestina.

Menurut laporan Axios, kepala badan keamanan Israel menyarankan agar Netanyahu segera menyelesaikan negosiasi tahap kedua perjanjian gencatan senjata atau memperpanjang tahap pertama. Namun, hingga saat ini, Israel masih menolak membebaskan para tahanan Palestina sesuai kesepakatan, sementara enam tahanan Israel telah lebih dulu diserahkan kepada pihaknya.

Kantor Perdana Menteri Israel mengklaim bahwa Hamas menggunakan para tahanan Israel untuk tujuan propaganda. Sebaliknya, Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan melakukan negosiasi lebih lanjut hingga semua tahanan Palestina benar-benar dibebaskan.

Ketegangan di wilayah Palestina terus meningkat di tengah pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh Israel dan kebijakan keras Netanyahu yang semakin memperburuk krisis kemanusiaan di kawasan tersebut.[]

Baca juga : Perwira Polisi Israel Bunuh Diri Akibat Tekanan Psikologis Pasca Perang di Gaza