Internasional
Sayyid Hasan Nasrallah: Jalan Poros Perlawanan, Jalan kemenangan
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah dalam pidatonya pada Sabtu (7/8) menekankan bahwa Kelompok Perlawanan tidak akan membiarkan musuh zionis mengubah aturan pertempuran, seraya memperingatkan tentara zionis akan dihancurkan dalam perang di masa mendatang.
Dalam pidato yang disiarkan televisi al-Manar pada peringatan lima belas kemenangan ilahi dalam Perang Juli 2006, Sayyid Hasan mengatakan bahwa keseimbangan pencegahan adalah pencapaian paling strategis dari perang 33 hari.
Yang Mulia juga menggambarkan agresi udara zionis ke Lebanon selatan pada Kamis lalu (5/8) sebagai perkembangan yang berbahaya, sembari menguraikan pembalasan Perlawanan di Shebaa Farms yang terjadi pada Jumat (6/8) kemarin.
Beliau juga menegaskan bahwa Hizbullah tidak takut perang dengan entitas zionis. Lalu beliau mengatakan bahwa kelompok Perlawanan Lebanon sepenuhnya siap untuk menghadapi perang dengan zionis.
Mengenai masalah ledakan Pelabuhan Beirut, Sayyid Hasan mengecam propaganda anti-Hizbullah yang diluncurkan oleh beberapa media Lebanon yang didukung asing, sekaligus memperingatkan agar tidak mempolitisasi dan berurusan dengan standar ganda terkait kasus ini.
Menyinggung penyerangan di Khalde pekan lalu, Sayyid Hasan menggambarkan serangan itu sebagai pembantaian yang dilakukan oleh kawanan penjahat, seraya menekankan bahwa masalah ini akan diselesaikan melalui lembaga-lembaga negara Lebanon.
Beliau menekankan bahwa Hizbullah sedang menindaklanjuti kondisi perekonomian di Lebanon dan akan mengerahkan upaya untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Ia meyakinkan warga Lebanon dan pendukung Perlawanan bahwa cobaan berat yang dihadapi negara saat ini tidak akan berlangsung lama.
Keseimbangan Pencegahan
Mengawali pidatonya dengan berbicara tentang kesempatan tersebut, Sayyid Hasan Nasrallah mengatakan bahwa tanggung jawab besar pertama saat ini adalah mempertahankan prestasi yang telah diraih Perlawanan dalam Perang Juli 2006.
“Pencapaian seperti itu diperoleh berkat darah para martir dan bentuk pengorbanan lain dari rakyat Lebanon.”
Sayyid Nasrallah menggambarkan keseimbangan pencegahan yang dibentuk oleh Kelompok Perlawanan sebagai pencapaian paling strategis dari Perang Juli 2006.
“Selama 15 tahun, musuh zionis tidak berani melakukan serangan udara ke Lebanon, kecuali serangan yang saling bertentangan di wilayah perbatasan antara Lebanon dan Suriah pada 2014.”
Ia mencatat dalam konteks ini bahwa musuh zionis dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan serangan ke Suriah sebagai upaya untuk mencapai dua tujuan: pertama untuk memberi bantuan pada teroris dukungan asing dan kedua untuk mencegah Hizbullah mengembangkan kemampuan militernya, terutama pencapaian rudal presisi.
Terkait serangan udara zionis pada Kamis kemarin di daerah al-Jarmak dan ash-Shawakeer di Lebanon selatan, Sayyid Hasan mengatakan, serangan itu merupakan perkembangan berbahaya yang belum pernah terjadi dalam 15 tahun.
Beliau mengklarifikasi bahwa beberapa operasi pembalasan oleh kelompok Perlawanan tidak terbatas waktu. Namun, beliau mencatat bahwa operasi lain tidak dapat ditunda. Dalam konteks ini, Sayyid Hasan mengatakan bahwa pembalasan kelompok Perlawanan terhadap agresi pada Kamis itu tidak dapat ditunda.
“Kemarin, kami memilih untuk menyerang area terbuka di siang hari. Kemudian pembalasan kami sepenuhnya sedang dipertimbangkan. Kami mengeluarkan pernyataan di mana kami mengaku bertanggung jawab atas operasi tersebut, dan kami memiliki keberanian untuk mengumumkan tanggung jawab kami atas setiap tindakan perlawanan terhadap musuh zionis,” kata beliau.
Aturan Keterlibatan
Sayyid Hasan Nasrallah menekankan bahwa tujuan serangan balasan pada Jumat kemarin adalah demi mempertahankan aturan keterlibatan yang berusaha diubah oleh musuh zionis.
“Setiap serangan di masa depan akan dibalas dengan cara yang tepat. Kami tidak akan menyia-nyiakan prestasi yang diperoleh dengan darah.”
Sayyid Hasan memilih untuk mengirim pesan yang jelas dan langsung kepada musuh zionis dengan memperingatkan para pejabatnya agar tidak membuat perkiraan yang keliru.
“Kepada komandan zionis saya katakan: Jangan salah perhitungan dengan memperkirakan bahwa kami sibuk dengan masalah internal kami, tidak peduli bagaimana masalah ini menekan. Bagi kami, adalah tanggung jawab kami untuk membela rakyat kami, jadi jangan bertaruh dengan tekanan mata pencaharian rakyat Lebanon.”
Beliau juga memperingatkan komandan zionis agar tidak bertaruh pada ketidaksepakatan di antara pihak Lebanon serta skema yang bertujuan menghasut lingkungan Perlawanan terhadap Hizbullah.
Seraya itu, Sayyid Hasan juga mencatat bahwa serangan Jumat kemarin hanyalah pembalasan atas agresi hari Kamis, dan tidak ada hubungannya dengan pembalasan Hizbullah atas pembunuhan entitas Zionis terhadap pejuang Perlawanan Ali Mohsen (di Suriah) dan Mohammad Tahhan (di perbatasan Lebanon-Palestina).
Sayyid Hasan juga memperingatkan bahwa pembalasan Hizbullah terhadap setiap agresi di masa depan bisa berada di utara entitas zionis.
“Kita bisa menyerang Galilea atau Golan; pilihan kita terbuka.”
Beliau memperingatkan para komandan zionis agar tidak melakukan kebodohan apa pun. “Kebodohan paling utama yang akan dilakukan komandan zionis adalah mengambil keputusan untuk melancarkan perang melawan Lebanon.”
Intersepsi Shwayya
Sayyid Hasan mengecam insiden di mana beberapa oknum mencegat kemdaraan pejuang Hizbullah yang akan menembakkan roket ke Shebaa Farms pada Jumat kemarin di selatan Shwayya, seraya menganggapnya sebagai peristiwa yang disesalkan dan memalukanm yang indikasinya berbahaya.
“Ketika saya melihat rekaman kejadian itu, saya terkesan. Saya berharap bisa menjangkau para petarung itu dan mencium tangan dan dahi mereka.”
Ia mengatakan bahwa afiliasi mereka yang mencegat kendaraan Hizbullah sudah dikenal luas, seraya mencatat bahwa beberapa warga Shwayya membela para pejuang Perlawanan. Dalam konteks ini, ia mendesak para pendukung Perlawanan untuk tidak melakukan generalisasi dalam menghadapi insiden ini, dengan catatan bahwa sebagian besar kelompok Druze Lebanon mendukung Perlawanan melawan musuh zionis.
Sayyid Hasan juga memuji disiplin dan kebijaksanaan para pejuang.
“Pejuang kami diperintahkan untuk menembakkan hanya 20 roket ke sasaran di Shebaa Farms. Peluncur roket memiliki kapasitas 31 roket. Saya bisa melihat 11 roket lainnya masih berada di peluncur. Pejuang kami sangat disiplin. Dan ketika diserang, mereka mengerahkan kebijaksanaan dan kesabaran tingkat tinggi, karena mereka bersenjata. Namun, mereka tidak menggunakan senjatanya untuk melawan saudara-saudara mereka di negara ini.”
Ulang Tahun Pertama Ledakan Pelabuhan Beirut
Menyinggung ledakan Pelabuhan Beirut, Sayyid Hasan menunjuk kampanye AS-Saudi melawan Hizbullah, dengan mengatakan bahwa propaganda semacam itu diluncurkan pada jam-jam pertama setelah ledakan tahun lalu terjadi pada 4 Agustus.
“Sejak hari pertama, investasi politik dimulai oleh beberapa media atas perintah AS dan Arab Saudi. Saluran semacam itu mencoba menyebarkan bahwa Hizbullah menyimpan amunisi dan senjata di pelabuhan. Semua pihak yang menyelidiki ledakan itu mencapai kesimpulan bahwa tidak ada senjata di pelabuhan. Namun, ketika skenario ini gagal, mereka menggunakan skenario Ammonium Nitrat.”
“Semua yang dikatakan tentang Hizbullah dalam hal ini tidak berdasar, dipolitisasi, dan ditangani dengan standar ganda.”
Beliau berbicara kepada keluarga korban ledakan dan mendesak mereka menemui Hakim Tarek Bitar dan memintanya mengumumkan hasil pemeriksaan teknis yang sudah berakhir sekarang.
Sayyid Hasan mengecam penyelidikan ledakan Pelabuhan Beirut sebagai dipolitisisasi, menuduh pengadilan Libanon berurusan dengan standar ganda dalam masalah ini.
Peringatan Penyergapan Khalde dan Asyura
Mengomentari serangan terhadap pemakaman Ali Shebli pada Minggu lalu, Sayyid Hasan Nasrallah mengatakan, penembakan itu bukan insiden, atau bentrokan. “Itu adalah penyergapan yang disengaja oleh kawanan kriminal. Itu adalah pembantaian di mana tiga orang menjadi martir dan 16 lainnya terluka. Kami bersabar karena kekuatan dan kebijaksanaan, bukan karena kelemahan dan ketakutan.”
“Para pendukung Perlawanan menangani masalah ini secara bertanggung jawab. Semua pelaku penyergapan Khalde harus bertanggung jawab, dan masalah pemblokiran jalan raya Beirut-selatan harus diselesaikan.”
Mengenai masalah pemerintahan, Sayyid Hasan mengatakan bahwa Hizbullah menunggu hasil pembicaraan antara Presiden Michel Aoun dan PM yang ditunjuk, Najib Mikati.
Beliau menambahkan bahwa Hizbullah telah memantau dengan cermat kondisi kekurangan mata pencaharian serta kekerasan di negara itu, seraya mencatat bahwa pihak Perlawanan akan mengerahkan upaya untuk memenuhi tuntutan rakyat Lebanon.
Menyinggung peringatan Asyura tahun ini, Sayyid Hasan Nasrallah menekankan pentingnya mematuhi protokol kesehatan COVID-19. Beliau juga memperingatkan bahwa acara Asyura dapat dibatalkan jika khalayak tidak berkomitmen pada protokol kesehatan.
Beliau mengakhiri pidatonya dengan meyakinkan rakyat Lebanon bahwa cobaan berat yang telah dialami Lebanon tidak akan berlangsung lama.
“Jalan Poros Perlawanan adalah jalan kemenangan.”
Disadur dari: https://en.abna24.com/news//we-won%e2%80%99t-allow-%e2%80%98israel%e2%80%99-to-change-rules-of-engagements-fire-for-fire_1167485.html