Internasional
Saudi Pandang Rezim Zionis Sekutu
Saudi Pandang Rezim Zionis Sekutu
Putra Mahkota Saudi dan penguasa de facto Mohammed bin Salman (MbS) mengatakan dirinya memandang rezim zionis sebagai sekutu yang potensial dengan banyak kepentingan bersama, bukan musuh, karena Tel Aviv bekerja di belakang layar menuju normalisasi hubungan diplomatik dengan kerajaan di Teluk Persia.
“Kami berharap konflik antara rezim zionis dan Palestina diselesaikan,” kata sang pangeran kepada majalah bulanan AS, The Atlantic, menurut pernyataan yang dikutip Saudi Press Agency.
“Kami tidak melihat zionis sebagai musuh, kami melihat mereka sebagai sekutu potensial, dengan banyak kepentingan yang dapat kami kejarsamakan,” kata penguasa de facto Arab Saudi, seperti dilansir ABNA24.
“Tapi kita harus menyelesaikan beberapa masalah sebelum kita sampai ke sana,” tambahnya.
Awal tahun ini, seorang pejabat tinggi di kementerian luar negeri rezim zionis mengatakan Tel Aviv bekerja secara sembunyi-sembunyi menuju normalisasi hubungan diplomatik dengan Indonesia dan Arab Saudi.
Baca juga : Pemukim Ilegal Zonis Gelar Pawai “Rasis” di al-Quds
“Ini adalah dua negara yang ingin kami capai kesepakatan, tetapi ini adalah proses yang lambat, yang membutuhkan banyak waktu dan usaha. Kami berharap yang terbaik,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu pada konferensi pers awal Januari.
Meskipun rezim zionis dan Arab Saudi tidak memiliki hubungan diplomatik formal, Riyadh baru-baru ini telah mengambil sejumlah langkah menuju normalisasi hubungan dengan rezim Tel Aviv.
Pihak berwenang Saudi dikatakan telah memberikan lampu hijau dari balik layar kepada UEA untuk menjalin hubungan dengan rezim zionis pada tahun 2020 dan sejak itu mengizinkan pesawat rezim zionis menggunakan wilayah udara kerajaan bagi penerbangan langsung ke Dubai dan Abu Dhabi.
Pada 6 Januari, sebuah organisasi non-pemerintah independen yang mengadvokasi hak asasi manusia di Arab Saudi mengatakan, rezim Riyadh melakukan penangkapan sewenang-wenang untuk membungkam penentang keras normalisasi hubungan diplomatik antara kerajaan dan rezim zionis.
Kelompok hak asasi yang berbasis di London, ALQST mengatakan, para pejabat Saudi telah menahan penulis dan peneliti Abdullah Yahya di balik jeruji besi sejak 24 Desember tahun lalu, setelah ia mengkritik normalisasi dengan rezim zionis dalam serangkaian posting yang diunggahnya di Twitter.
Baca juga : Lingkaran Media Zionis Akui Kekuatan Kelompok Perlawanan Palestina