Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Salut! Atlet Kuwait Tolak Tanding Lawan Atlet Zionis

Salut! Atlet Kuwait Tolak Tanding Lawan Atlet Zionis

Salut! Atlet Kuwait Tolak Tanding Lawan Atlet Zionis

Atlet anggar Kuwait Mohamed al-Fadli mengundurkan diri dari Kejuaraan Anggar Dunia di Uni Emirat Arab (UEA) karena menolak betanding dengan atlet rezim zionis, seperti dilaporkan Pusat Informasi Palestina, Senin (4/4).

Dilansir dari ABNA24, Aktivis pro-Palestina memuji keputusan Fadli, menggambarkan langkah itu sebagai “bagian dari dukungan Kuwait terhadap perjuangan Palestina” dan penentangannya terhadap normalisasi hubungan dengan rezim ilegal zionis.

Fadli juga mengundurkan diri dari turnamen internasional di ibu kota Belanda, Amsterdam, pada September 2019, setelah pada undian kala itu menempatkannya di grup yang bertanding dengan atlet zionis.

Kembali ke akhir Mei tahun lalu, Majelis Nasional Kuwait dengan suara bulat menyetujui RUU yang melarang setiap kesepakatan atau normalisasi hubungan dengan rezim Tel Aviv. Pada 18 Agustus 2020, 37 anggota parlemen Kuwait meminta pemerintah menolak kesepakatan normalisasi antara rezim zionis dan Uni Emirat Arab (UEA).

Baca juga : Rudal Perlawanan Palestina Hantam Tel Aviv

Sentimen anti-zionis memuncak di Kuwait. Sebuah jajak pendapat yang dilakukan pada 2019 oleh Institut Washington untuk Kebijakan Timur Dekat, wadah pemikir Amerika, menunjukkan bahwa 85 persen warga Kuwait menentang normalisasi hubungan dengan rezim zionis.

Ini bukan pertama kalinya olahragawan Muslim dari seluruh dunia Islam menolak menghadapi kontestan zionis dalam berbagai acara olahraga sebagai protes atas kolonialisme dan pendudukan rezim palsu zionis terhadap Palestina dan menentang normalisasi hubungan.

Pada bulan Januari lalu, pemain tenis Kuwait, Muhammad al-Awadi juga mengundurkan diri dari turnamen tenis internasional di UEA setelah ia diberitahu akan menghadapi perwakilan dari rezim zionis.

Sebelumnya, Juli 2021, judoka Aljazair, Fethi Nourine mengundurkan diri dari Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo, Jepang, setelah undian kala itu membuatnya berada di jalur yang memungkinkannya bertanding dengan atlet rezim zionis.

Baca juga : Zionis Serang Gaza, PBB Didesak Sidang Darurat

Pada bulan yang sama, judoka Sudan, Mohamed Abdalrasool juga mengundurkan diri dari Olimpiade Musim Panas di Tokyo. Ia menjadi atlet kedua yang mundur dari acara multi-olahraga internasional untuk menghindari bertanding dengan atlet zionis.

Agustus 2021 lalu, atlet Lebanon, Abdullah Miniato juga mengundurkan diri dari kompetisi seni bela diri campuran internasional (MMA) di Sophia, Bulgaria untuk menghindari bertemu lawannya dari entitas zionis.

Untuk menghormati atlet yang menentang normalisasi dengan rezim zionis, Kampanye Global untuk Kembali ke Palestina (GCRP) mengadakan Forum Internasional “Menghormati Atlet Anti-Normalisasi” di Beirut, Lebanon, sejak 31 Januari hingga 2 Februari.

GCRP, organisasi payung untuk asosiasi masyarakat sipil yang mendukung perjuangan Palestina di kawasan Arab dan dunia, telah mengumumkan sebelumnya bahwa acara tiga hari itu akan berlangsung sebagai “pengakuan atas tindakan heroik para atlet anti-normalisasi, dan dengan partisipasi tokoh-tokoh internasional.”

Acara tersebut diadakan saat rezim Tel Aviv terus “menggunakan olahraga” sebagai kedok untuk menutupi pelanggaran hak asasi manusia yang mencolok dan kejahatannya yang mengerikan terhadap warga Palestina melalui penggunaan kehadirannya dalam acara olahraga dan budaya internasional.

Baca juga : Hamas: Kami Akan Beri Balasan Menyakitkan

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *