Internasional

Rudal Hizbullah Hantam Markas Tentara Zionis

Hening malam tiba-tiba pecah oleh suara ledakan, kala pejuang Hizbullah Lebanon meluncurkan serangan langsung yang mengguncang markas tentara zionis. Rudal Falaq menghantam markas batalion al-Sahl di pangkalan Beit Hillel, membawa kehancuran dan korban di kalangan tentara zionis. Serangan ini bukan hanya sebuah serangan biasa; ini adalah sinyal kuat dari Hizbullah bahwa mereka tidak akan diam dalam menghadapi agresi.

Dilansir Parstoday, serangan berlanjut dengan target berikutnya adalah markas besar Brigade ke-91 tentara zionis di pangkalan Branit. Rudal berat Burkan melesat dengan presisi, menghancurkan sasaran dan menimbulkan korban jiwa. Tidak hanya itu, pangkalan militer di pemukiman zionis al-Mutla juga dihujani serangan senjata berat, menunjukkan bahwa Hizbullah siap menghadapi segala kemungkinan.

Hizbullah Lebanon menegaskan bahwa serangan ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap bangsa Palestina dan respons atas serangan rezim zionis di desa-desa Lebanon selatan. Dalam pernyataan pada Sabtu (29/6), mereka juga mengumumkan penargetan peralatan mata-mata zionis di utara wilayah pendudukan, memperlihatkan kemampuan intelijen mereka yang mumpuni.

Media zionis melaporkan kebakaran di wilayah Galilea Atas akibat peluncuran roket dari Lebanon. Selain itu, serangan pesawat tak berawak yang membawa bahan peledak di Dataran Tinggi Golan, menurut pernyataan resmi tentara zionis menyebabkan 18 tentara terluka.

Sejak operasi Badai al-Aqsa dilancarkan pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza, perlawanan Islam Lebanon juga melancarkan operasi besar-besaran di utara wilayah pendudukan. Media zionis, yang mengakui dampak pukulan keras serangan Hizbullah, melaporkan bahwa operasi ini telah berubah menjadi perang terbuka dan penghancuran pemukiman zionis di wilayah tersebut.

Penggunaan senjata modern, anti-lapis baja, dan senjata presisi oleh Hizbullah telah menciptakan teror di kalangan agresor, menyebabkan sebagian besar pemukiman zionis di utara wilayah pendudukan dikosongkan. Berdasarkan data dari PBB, lebih dari 400.000 warga ilegal zionis telah mengungsi dari wilayah utara Palestina yang dijajah zionis sejak 1948.