Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Rezim Baru Zionis Bersumpah “Bersihkan” Seluruh Warga Palestina

Rezim Baru Zionis Bersumpah “Bersihkan” Seluruh Warga Palestina

Artikel terbaru yang ditulis Prof. Marjorie Cohn yang dipublikasikan situs globalresearch.ca mengungkap rencana jahat rezim ilegal zionis yang baru. Menurut Prof. Cohn, koalisi zionis pimpinan Benjamin Netanyahu menyatakan dalam manifestonya bahwa orang Yahudi memiliki “hak eksklusif dan tidak dapat dicabut atas semua bagian Tanah Israel.” Untuk itu, dalam waktu kurang dari sebulan, rezim ilegal zionis telah membunuh ratusan warga Palestina, menghancurkan rumah mereka, melakukan serangan ke wilayah Palestina yang diduduki, dan berusaha mengubah undang-undang serta kebijakan untuk mempercepat pembersihan etnis Palestina di wilayah Palestina.

Tahun ini menandai peringatan 75 tahun Nakba (malapetaka). Pada 1948, entitas zionis menguasai lebih dari tiga perempat wilayah Palestina. Lebih dari 700 ribu warga Palestina diusir dari rumahnya atau dipaksa mengungsi dan rezim zionis merampas sebagian besar tanah mereka.

Baca juga : Hamas: RUU Hukuman Mati Ungkap Kecenderungan Fasis Rezim Zionis

Sekarang, ungkap Prof. Cohn, rezim ilegal zionis yang baru—yang paling anti-Palestina sepanjang sejarah berdirinya rezim ilegal zionis—bersumpah untuk merampungkan proyek kolonialismenya dengan memasukkan seluruh wilayah pendudukan Palestina di bawah rezim ilegal dan kolonialnya.

Bezalel Smotrich, ketua Partai Zionisme Religius, adalah menteri keuangan rezim ilegal zionis yang baru. Pada 2021, ia meneriaki anggota Knesset zionis-Arab bahwa mereka (rakyat Palestina) “ada di sini karena kesalahan, akibat Ben Gurion tidak menyelesaikan pekerjaannya untuk mengusir Anda pada 1948”.

Baca juga : Gelombang Unjuk Rasa Lumpuhkan Entitas Zionis di Palestina

Dalam upaya “Yahudisasi” Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki, rezim zionis, lanjut Prof. Cohn, rezim ilegal zionis kemungkinan akan berupaya membersihkan warga Palestina. Rezim zionis “yang baru adalah puncak dari puluhan tahun penaklukan apartheid terhadap rakyat Palestina di tanah airnya sendiri,” ujar Richard Falk, mantan Pelapor Khusus PBB tentang situasi hak asasi manusia di wilayah Palestina.

Rencana jahat rezim ilegal zionis itu tentu tidak dibiarkan begitu saja. Prof. Cohn mengutip kata-kata Hazem Qassem, juru bicara Hamas, dalam sebuah pernyataan, “Perlawanan selalu di Gaza melakukan tugasnya dan membela rakyat kami di Gaza,” Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, menyatakan bahwa mulai sekarang, pesawat tempur zionis akan dihadang oleh pertahanan anti-pesawat dan sistem rudal darat-ke-udara.

Faksi perlawanan Palestina, imbuh Prof. Cohn, juga menyatakan dukungan atas respon bersenjata Palestina terhadap serangan 26 Januari di Jenin, ketika pasukan kolonial zionis membunuh 9 warga sipil Palestina dalam sebuah “pembantaian”. Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP) mengatakan bahwa faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza memiliki hak untuk menanggapinya. Lion’s Den, sebuah kelompok perlawanan Palestina bersenjata di Tepi Barat yang diduduki, yang anggotanya dianggap pahlawan oleh banyak warga Palestina, telah melakukan puluhan serangan terhadap pasukan dan penduduk ilegal zionis selama enam bulan terakhir.

Baca juga : Menuju Kehancuran Rezim Zionis: Sesama Zionis Mulai Baku Hantam

Di bawah hukum internasional, tegas Prof. Cohn, Palestina memiliki hak untuk melawan kolonialisme rezim ilegal zionis di wilayah mereka, termasuk dengan perjuangan bersenjata. Ini sesuai dengan pernyataan Majelis Umum PBB Pada 1982 yang “menegaskan kembali legitimasi perjuangan rakyat untuk kemerdekaan, keutuhan wilayah, persatuan nasional dan pembebasan dari dominasi kolonial dan asing serta pendudukan asing dengan segala cara yang tersedia, termasuk perjuangan bersenjata.”

Sehari setelah pembantaian Jenin, tulis Prof. Cohn, Khairy Alqam yang berusia 21 tahun membunuh tujuh warga ilegal zionis di luar sinagog di Yerusalem Timur sebagai pembalasan atas pembunuhan kerabat mudanya oleh pasukan kolonial ziomis dua hari sebelumnya. Setelah serangan sinagoga, Alqam ditembak dan dibunuh polisi zionis dan, sebagai tindakan hukuman kolektif, rumah keluarganya dihancurkan.

Baca juga : Rezim Ilegal Zionis Siap Mengebom Bantuan Iran ke Suriah

Seiring dengan makin sengitnya perlawanan rakyat Palestina terhadap kolonialisme rezim dan warga ilegal zionis yang kian represif, entitas zionis diguncang demonstrasi ratusan ribu warga ilegalnya sendiri. Berasal dari berbagai latar ideologi, ungkap Prof. Cohn, mereka berdemonstrasi setiap Sabtu malam untuk menentang rezim ilegal zionis sayap kanan yang baru.

“Rezim ‘israel’ (baca: ilegal zionis) yang baru terus membantai warga Palestina setiap malam, membantai orang-orang di rumah, sekolah, dan rumah sakit mereka,” kata Direktur Eksekutif Suara Yahudi untuk Perdamaian, Stefanie Fox dalam sebuah pernyataan. “Tak ada waktu lagi. Tradisi Yahudi memerintahkan untuk melakukan tindakan dalam menghadapi ketidakadilan yang parah ini, dan waktu untuk bangkit dalam bentuk solidaritas terhadap Palestina adalah sekarang!”