Internasional

Puluhan Roket Hizbullah Hujani Wilayah Pendudukan Zionis

Tindakan provokatif rezim zionis yang mengebom distrik Habbariyeh dibalas cepat dan mematikan. Hizbullah meluncurkan serangan balasan dengan melemparkan puluhan roket ke wilayah pendudukan yang menyulut kekacauan di udara.

Dilansir Parstoday, setelah serangan udara brutal zionis yang menargetkan pusat darurat dan bantuan kelompok Islam di Hebbariyeh, Hizbullah memilih bertindak tanpa ampun. Tujuh nyawa menjadi korban dalam serangan zionis tersebut, dan ini bukanlah angka yang dapat diabaikan.

Laporan dari media zionis mengungkap bahwa lebih dari 30 roket dilepaskan Hizbullah Lebanon, menargetkan al-Jalil Ulya (al-‘Aala) di utara wilayah pendudukan. Dampaknya? Satu zionis tewas dan dua lainnya luka-luka dalam serangan itu.

Suasana genting semakin terasa dengan suara sirene peringatan yang menggema di kota-kota utara wilayah pendudukan, terutama di “Qiryat Shemona.” Ledakan-ledakan menggelegar menjadi simbol ketegangan yang semakin meruncing.

Dalam sebuah pernyataan keras, Hizbullah menegaskan dukungan tak tergoyahkannya terhadap perlawanan rakyat Palestina di Jalur Gaza. Dalam waktu singkat, Brigade 769 di garnisun Qiryat Shemona menjadi target empuk puluhan rudal yang diluncurkan sebagai bentuk protes terhadap kekejaman rezim zionis.

Kisah ini memperlihatkan bahwa perlawanan tidak kenal lelah. Hizbullah telah menjadi pahlawan dalam poros perlawanan Palestina. Pertempuran di perbatasan Lebanon dan wilayah pendudukan Palestina menjadi panggung pertarungan yang tidak pernah sepi.

Akibat serangan-serangan ini, puluhan ribu penduduk ilegal zionis terpaksa meninggalkan rumah ilegalnya di dekat perbatasan Lebanon. Ketakutan akan balasan dari pejuang perlawanan membuat mereka melarikan diri.

Kisah konflik ini menjadi kisah solidaritas dan ketahanan. Hizbullah Lebanon dan rakyat Palestina menunjukkan kepada dunia bahwa mereka takkan menyerah pada penindasan dan agresi rezim zionis. Semangat perlawanan terus berkobar, menerangi jalur keadilan di tengah genosida yang terus berlangsung di Gaza.