Internasional
Polisi Nigeria Tembaki Peserta Arbain
Polisi Nigeria menembaki peziarah Arbain, yaitu peringatan 40 hari kesyahidan Imam Husain (as), cucu Rasulullah (saw) yang menewaskan delapan orang dan melukai sejumlah lainnya di Ibu Kota Abuja, Selasa (28/9).
Korban dilaporkan tewas setelah polisi dan pasukan keamanan menggunakan peluru tajam untuk membubarkan ribuan peziarah yang memperingati Arbain di sepanjang jalan utama di distrik Gwarinpa.
Peringatan Arbain itu diselenggarakan oleh Gerakan Islam di Nigeria (IMN), sebuah kelompok yang selama beberapa tahun terakhir secara terus menerus mendapat serangan kekerasan dari pasukan Nigeria menyusul protes yang meluas terhadap penahanan ulama terkemuka Sheikh Ibrahim Zakzaky.
Seorang anggota IMN, Abdullahi Muhamed mengatakan, para peserta berjalan dengan damai di sepanjang jalan bebas hambatan Abuja-Kubwa ketika tim gabungan polisi dan tentara secara tiba-tiba menembakkan gas air mata dan peluru tajam ke arah mereka. Muhamed mengatakan delapan orang ditembak mati dan dua lainnya ditangkap pasukan keamanan, seperti dilansir Parstoday.
Video dan gambar yang diposting di media sosial dan diterbitkan oleh situs berita Nigeria menunjukkan mayat tergeletak di tanah dan orang-orang berlarian dari asap gas air mata.
“Sekitar pukul 10.00 kami mulai mendengar suara tembakan di sepanjang jalan. Penembakan berlangsung sekitar 10 menit,” kata seorang saksi mata. “Saya tidak dapat mengatakan berapa banyak orang yang terbunuh, tapi mayat yang kami hitung ada delapan (orang). Apa yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa hingga saat ini delapan orang tewas dalam insiden itu.”
Laporan media mengatakan, banyak orang menderita luka tembak setelah insiden kekerasan itu. Sekretaris Forum Akademik IMN, Abdullahi Musa juga membenarkan insiden tersebut namun tidak memberikan jumlah korban dengan pasti.
“Kami berkumpul di gerbang Galadima di Gwarinpa sekitar pukul 9.00 pagi dan menggelar pawai dengan damai selama sekitar satu jam. Kami tidak menuntut pemerintah atau mengkritik siapa pun selama pawai tersebut. Itu murni ekspresi spiritual bagi kami,” kata Musa. “Namun ketika kami akan bubar, petugas keamanan tiba di tempat kejadian dan menembaki kami, melukai banyak orang dan membunuh beberapa orang.”
Musa menekankan bahwa IMN telah memimpin prosesi Arbain sejak enam tahun lalu, ketika militer Nigeria menghancurkan pusat gerakan itu di kota Zaria, di negara bagian Kaduna dan menahan Sheikh Zakzaky.