Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Pemukim Ilegal Zonis Gelar Pawai “Rasis” di al-Quds

Pemukim Ilegal Zonis Gelar Pawai “Rasis” di al-Quds

Pemukim Ilegal Zonis Gelar Pawai “Rasis” di al-Quds

Pemukim ilegal zionis yang melakukan pawai bendera di sekitar Masjid al-Aqsa telah memicu bentrokan dan konflik antara warga Palestina dan pemukim ilegal zionis, pada Kamis (18/5).

Dilansir Parstoday, pawai ini mendapat sorotan karena membuat situasi al-Quds memanas terutama setelah perang selama lima hari yang terjadi belum lama ini.

Pada 14 Mei 1948, rezim zionis merampas tanah Palestina, termasuk bagian barat kota al-Quds, sementara bagian timur berada di bawah kendali Yordania. Namun, setelah perang enam hari pada bulan Juni 1967, rezim zionis merampas bagian timur al-Quds, termasuk Masjid al-Aqsa. Hari ini, rezim zionis merayakan peristiwa ini sebagai “Hari Yerusalem”.

Perayaan Hari Yerusalem seringkali diwarnai kekerasan terhadap warga Palestina dan ungkapan-ungkapan rasis terhadap warga Arab. Salah satu alasan utama pawai ini adalah upaya rezim zionis untuk mengubah identitas Masjid al-Aqsa dan melakukan strategi Yahudisasi terhadap tempat suci umat Islam ini.

Baca juga : Lingkaran Media Zionis Akui Kekuatan Kelompok Perlawanan Palestina

Maka, setiap tanggal 18 Mei, penduduk ilegal zionis berpawai melalui Bab al-Amoud dan Kota Tua al-Quds menuju halaman Masjid al-Aqsa untuk melakukan ritual yang disebut “Tarian Bendera”. Dalam aksi provokatif ini, mereka menyerukan pengusiran terhadap warga Palestina dari al-Quds.

Sementara itu, warga Palestina menegaskan sifat dan identitas Islam Masjid al-Aqsa serta menentang tindakan rasis rezim zionis. Namun, pada Kamis pagi kemarin, militer zionis mengusir jamaah Palestina dari bagian timur Masjid al-Aqsa untuk memfasilitasi kegiatan pemukim ilegal di sana.

Terdapat perbedaan penting dalam pawai bendera tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Kabinet rezim penjajah yang saat ini dipimpin Benjamin Netanyahu mencakup anggota-anggota ekstremis dan rasis yang mendukung segala bentuk kekerasan terhadap warga Palestina.

Organisasi zionis yang dikenal sebagai “Kuil Beyadenu” berusaha mengumpulkan 5.000 pemukim ilegal zionis untuk mengganggu ketenangan Masjid al-Aqsa, didorong oleh hasutan terus-menerus dari menteri ekstremis dalam kabinet Netanyahu.

Baca juga : Rudal Perlawanan Palestina Hantam Tel Aviv

Perbedaan lain yang mencolok adalah keberadaan konflik baru-baru ini antara rezim zionis dan Jalur Gaza. Kedekatan waktu antara perang dan pawai bendera meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik baru.

Pawai bendera ini selama beberapa tahun terakhir telah menyebabkan konflik dan kekerasan yang meluas, dan tampaknya tidak ada pengecualian untuk tahun ini.

Rezim zionis telah mengubah al-Quds menjadi benteng militer dengan lebih dari 3.000 pasukan yang ditempatkan di berbagai wilayah di kota itu. Polisi zionis juga menggunakan drone dan helikopter untuk mengontrol situasi.

Menanggapi tindakan dan dukungan kabinet palasu zionis untuk mengadakan pawai bendera, ruang operasi gabungan kelompok-kelompok perlawanan Palestina mengumumkan bahwa mereka memantau situasi dengan cermat.

Baca juga : Zionis Serang Gaza, PBB Didesak Sidang Darurat