Internasional
Pemimpin Ansarullah: Dukungan untuk Gaza Terus Berlanjut, Pelabuhan Eilat Lumpuh Total

Ahlulbait Indonesia – Pemimpin Gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badreddine Al-Houthi, menegaskan komitmen berkelanjutan kelompoknya dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di Gaza. Dukungan tersebut, menurutnya, akan terus diwujudkan melalui serangan rudal dan drone ke wilayah pendudukan serta blokade laut terhadap entitas Israel.
“Langkah militer yang kami ambil terbukti kuat dan efektif. Navigasi laut zionis berhasil kami hentikan sepenuhnya,” ujar Sayyid Abdul Malik dalam pidatonya yang disiarkan Al-Manar, Kamis (10/4).
Ia menyebut pelabuhan Eilat di Israel selatan kini telah sepenuhnya ditinggalkan dan tidak lagi berfungsi. “Ini adalah kemenangan besar yang mencerminkan efektivitas sikap tegas rakyat Yaman,” katanya.
Sayyid Abdul Malik juga mengecam keras agresi militer Amerika Serikat ke wilayah Yaman, yang menurutnya menunjukkan kegagalan dan kesombongan kebijakan luar negeri Washington. “Agresi Amerika hanyalah bentuk kezaliman. Mereka berupaya memaksakan pembenaran atas penjajahan kepada bangsa-bangsa lain. Tapi bagi kami, itu tidak akan pernah berhasil.”
Baca juga : Rudal Yaman Ancam Israel, Dicegat di Langit Saudi
Ia menyindir keras sikap sebagian negara Arab dan Muslim yang dinilainya tunduk terhadap tekanan asing. “Jika ada yang memilih hidup dalam kehinaan di bawah dominasi zionis, maka pilihan kami di Yaman adalah menjadi singa yang menghadapi musuh,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyoroti arah kebijakan luar negeri Amerika yang dianggap inkonsisten dan sarat kontradiksi. Ia menyinggung kebijakan mantan Presiden Donald Trump yang memulai perang dagang terhadap lebih dari 60 negara, termasuk sekutu-sekutunya sendiri.
“Bahkan para pejabat dan tokoh politik Amerika sendiri menyebut keputusan Trump sebagai salah satu yang paling bodoh dalam sejarah negeri mereka,” tegasnya. “Dengan cara berpikir seperti itu, dunia seharusnya tidak lagi tunduk pada arahan Amerika yang didasarkan pada pemaksaan, eksploitasi, tekanan, dan penjajahan.”
Di tengah eskalasi konflik, agresi udara Amerika terhadap Yaman kembali memakan korban. Serangan terbaru yang menghantam ibu kota Sana’a pada Kamis dilaporkan menewaskan sedikitnya tiga warga sipil. Menurut Kementerian Kesehatan Yaman, jumlah korban sipil sejak pertengahan Maret telah mencapai 107 jiwa. []
Baca juga : Yaman Tembak Jatuh Drone Tempur AS, Insiden ke-18 Selama Perang Dukungan untuk Gaza