Internasional
Pembunuhan Jurnalis Shireen oleh Rezim Zionis Buka Kedok Hiprokit AS
Pembunuhan Jurnalis Shireen oleh Rezim Zionis Buka Kedok Hiprokit AS
Ketua Umum Ahlulbait Indonesia (ABI) Habib Zahir bin Yahya mengecam keras pembunuhan jurnalis TV Aljazeera, Shireen Abu Aqelah, oleh pasukan rezim zionis dan mengatakan hal itu menyingkap kedok wajah keji rezim dan entitas yang ‘ditanam’ di kawasan oleh kekuatan hegemoni global.
“Dengan melakukan tindakan barbar dengan membunuh seorang jurnalis, rezim zionis tidak hanya menginjak-injak prinsip kebebasan berekspresi dan berpendapat yang tidak pernah diyakininya, melainkan juga berhasil membongkar wajah hipokrit AS dan negara-negara Barat yang selama ini berusaha menggambarkan rezim zionis sebagai entitas normal dan beradab,” kata Habib Zahir, pada Minggu (15/5).
Beliau melanjutkan, bahwa meningkatnya eskalasi yang terjadi beberapa waktu terakhir di tanah pendudukan Palestina dilatar belakangi oleh keinginan rezim zionis untuk mempercepat langkah-langkahnya untuk melegalkankan eksistensinya di al-Quds dan merealisasikan projek terkait pembagian atau partisi kawasan Baitul Maqdis dari sisi ruang dan waktu dan penghapusan ciri historis keislaman situs suci tersebut.
“Langkah-langkah provokatif rezim zionis terhadap rakyat Palestina akhir-akhir ini memanfaatkan situasi di kawasan yang ditandai dengan terjadinya gelombang ‘normalisasi’ hubungan dengan rezim zionis, baik yang dilakukan secara terbuka oleh rezim Uni Emirat Arab, Bahrain dan lainnya, maupun yang dilakukan secara diam-diam,” tuturnya.
Baca juga : Rezim Zionis Serang Gaza
Karena itu beliau menegaskan, noda kejahatan pembunuhan Shireen tampak jelas di jidat rezim-rezim, tokoh-tokoh dan setiap orang yang melakukan atau berusaha menormalkan hubungan dengan rezim yang tidak normal tersebut.
Shireen, 51 tahun, merupakan wartawan veteran dan juga warga Palestina yang menyiarkan kabar kekejian rezim zionis di Palestina sejak dua dekade lalu. Pasukan zionis menembak Shireen tepat di kepala, pada Rabu (11/5) ketika ia sedang meliput serangan militer zionis ke Kota Jenin di Tepi Barat.
Shireen sempat dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis, namun akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Tak hanya sampai disitu, rezim zionis juga menyerang pelayat yang mengusung peti jenazah Shireen ke pemakaman, hingga peti jenazah tersebut hampir jatuh, pada Sabtu (14/5).
Peristiwa pembunuhan sadis rezim zionis terhadap Shireen ini mendapat kecaman dunia internasional dan memunculkan gelombang protes di sejumlah negara yang menuntut rezim zionis dihukum berat, diboykot, hingga dibubarkan.
Shireen bukan jurnalis pertama yang dibunuh dengan tangan dingin rezim zionis. Setidaknya, menurut Kementerian Informasi Palestina, sejak tahun 2000, sekitar 45 jurnalis dibunuh rezim zionis. Bahkan catatan Persatuan Jurnalis Palestina lebih tinggi lagi, yaitu 55 jurnalis dibunuh rezim zionis.
Baca juga : Roket Palestina Hantam Zionis