Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Pasukan Zionis Serang Nablus, Satu Warga Palestina Gugur dan Puluhan Terluka

Pasukan Zionis Serang Nablus, Satu Warga Palestina Gugur dan Puluhan Terluka

Ahlulbait Indonesia – Pasukan Zionis kembali menyerang Kota Nablus di Tepi Barat bagian utara, menewaskan seorang warga Palestina dan melukai lebih dari 30 lainnya dalam serangan brutal pada Selasa (25/2), sebagaimana dilaporkan oleh Press TV.

Menurut sumber medis, korban tewas adalah Tariq Qasim al-Qassas (34), yang meninggal akibat luka tembak di dada saat berada di dekat pemakaman barat Nablus.

Berdasarkan laporan kantor berita Palestina WAFA, pasukan Zionis menembakkan peluru tajam dan gas air mata ke arah warga Palestina saat mereka menyerbu kota tersebut. Sedikitnya tujuh orang mengalami luka tembak, 17 lainnya mengalami sesak napas akibat gas beracun, dan satu orang terluka akibat terjatuh selama serangan berlangsung.

Serangan Berulang dan Kekerasan terhadap Warga Sipil
Serangan ini merupakan yang ketiga dalam 24 jam terakhir di Nablus. Laporan dari Quds News Network menyebutkan bahwa tentara Zionis bahkan berusaha menculik seorang warga Palestina yang terluka dari dalam ambulans setelah menembaknya.

Tak hanya itu, pasukan Zionis juga menyerbu Desa Osarin di tenggara Nablus, menembakkan gas air mata secara membabi buta. Seorang wanita berusia 75 tahun dengan riwayat penyakit jantung dilaporkan mengalami sesak napas akibat terpapar gas beracun.

Di Desa al-Lubban al-Sharqiya, selatan Nablus, tentara Zionis mengejar pelajar sekolah menengah, menembakkan gas air mata serta granat kejut. Serangan ini menyebabkan beberapa warga mengalami gangguan pernapasan dan menciptakan kepanikan di antara penduduk.

Baca juga : Serangan Israel di Tepi Barat Meningkat, Netanyahu Tolak Pembebasan Tahanan Palestina

Selain itu, mereka juga menyerbu Kota Qusra, selatan Nablus, dan melukai sejumlah warga. Pada Selasa dini hari, pasukan Zionis menyerang Desa Yatma dan menculik seorang pemuda setelah menggerebek beberapa lingkungan di daerah tersebut.

Agresi Zionis di Tepi Barat dan Gaza
Serangan ini merupakan bagian dari kampanye militer besar-besaran yang dilancarkan oleh pasukan Zionis di Tepi Barat sejak 21 Januari lalu dengan dalih menargetkan kelompok perlawanan Palestina.

Sejak 7 Oktober 2023, Zionis meningkatkan intensitas kekerasan di Tepi Barat sebagai bagian dari perang genosida yang mereka lancarkan di Jalur Gaza. Hingga kini, setidaknya 923 warga Palestina telah gugur akibat serangan brutal pasukan Zionis di wilayah pendudukan.

Di Gaza, dalam 24 jam terakhir, dua jenazah kembali tiba di rumah sakit, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka akibat serangan terbaru, meskipun ada perjanjian gencatan senjata yang rapuh.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi Zionis telah mencapai 48.348 jiwa, sementara 111.761 orang terluka sejak Oktober 2023.

Rezim Tel Aviv terpaksa menyetujui gencatan senjata di Gaza setelah gagal mencapai tujuan mereka, yaitu membebaskan para tawanan dan menghancurkan gerakan perlawanan Hamas, meskipun telah membantai lebih dari 48 ribu warga Palestina, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Gencatan senjata yang dimulai sejak 19 Januari itu disepakati dengan menerima syarat-syarat yang diajukan Hamas. Namun, serangan sporadis pasukan Zionis tetap berlanjut, mengancam keberlangsungan perjanjian tersebut.[]

Baca juga : Lebanon Bersiap Sambut Pemakaman Pemimpin Hizbullah, Delegasi Internasional Berdatangan