Internasional
Militer AS Mendarat di Hadhramaut
Militer AS Mendarat di Hadhramaut
Gelombang baru pasukan agresor AS telah memasuki provinsi timur Hadhramaut yang kaya minyak di negara itu. Kehadiran mereka diduga untuk merebut kendali atas cadangan energi dan menjarah sumber daya alam di Yaman yang dibawa kawanan agresor rezim Saudi.
Dilansir dari Yaman Press Agency, Gubernur Provinsi Hadhramaut, Mabkhout bin Madi, mengadakan pertemuan tatap muka dengan delegasi AS di kantornya. Selama pertemuan itu, Madi mengeluh kepada pejabat militer Amerika tentang keputusan Pemerintah Keselamatan Nasional yang berbasis di Sana’a untuk melarang koalisi pimpinan Saudi mengekspor minyak mentah Yaman, seraya menegaskan bahwa keputusan itu akan berdampak buruk pada pasar energi global, dilansir PressTV.
Perkembangan ini terjadi setelah kunjungan pejabat Barat ke Yaman timur akhir-akhir ini kian meningkat. Paling baru adalah kunjungan Duta Besar Prancis ke Aden, Jean-Marie Safa, akhir September silam. Kunjungan itu dipandang sebagai upaya Barat untuk mengamankan kebutuhan energinya dengan latar belakang kampanye militer Rusia di Ukraina.
Sebelumnya, pada 8 Juli, sekelompok pasukan agresor AS mendarat di Bandara al-Ghaydah, provinsi tenggara al-Mahrah, Yaman dalam penerbangan dari Bandara Internasional Riyan di Mukalla, yang terletak di tepi Laut Arab dan sekitar 480 kilometer timur Aden.
Baca juga : Pasukan Kolonial Zionis Serbu Nablus
Yaman Press Agency melaporkan saat itu bahwa kedatangan pasukan AS diikuti oleh gangguan besar pada konektivitas internet di distrik Sayhut, yang menyebabkan pemadaman internet saat pasukan Amerika memasang perangkat pengawasan canggih.
Sebelumnya, seorang pejabat tinggi Yaman mengatakan, para pelatih militer AS dan Inggris telah tiba di sebuah pelabuhan di Mahrah dengan kapal-kapal yang sarat dengan amunisi serta peralatan militer dan logistik.
Gubernur provinsi tersebut, Qatabi Ali Hussein Faraj, mengatakan kepada kantor berita resmi Yaman, Saba pada 26 Juni bahwa pengiriman senjata besar di atas kapal militer berlabuh di dermaga Nishtun, dan bahwa pelatih militer Inggris dan Amerika ditempatkan di Bandara International Ghaydah.
“Koalisi agresor yang dipimpin Saudi terlibat dalam penyelundupan dan perdagangan narkotika di daerah itu untuk melanggengkan ketidakamanan, memajukan plot jahatnya, dan mencegah penduduk setempat menghadapi penjajah,” kata Faraj saat itu.
Pejabat senior Yaman mencatat bahwa penjajah dan militan Takfiri sekutu mereka berusaha menjerumuskan provinsi Mahrah ke dalam kekacauan dan kebingungan karena penduduk setempat sangat menentang kehadiran pasukan asing.
Baca juga : Hamas Tak Biarkan Zionis Serang Masjidil al-Aqsa