Internasional
Konflik Internal Rezim Ilegal Zionis Kian Meningkat
Konflik Internal Rezim Ilegal Zionis Kian Meningkat
Rezim ilegal zionis dilanda ketegangan politik yang semakin meningkat akibat perubahan konstitusi rezim yang disebut ilegal oleh sejumlah pihak. Berbagai kelompok pemantau politik serta faksi oposisi di dalam negeri mengeluarkan protes keras terhadap langkah-langkah yang telah diambil.
Dilansir Parstoday, Kamis (28/9), Mahkamah Agung zionis dengan sebelas hakim mengevaluasi pembatalan undang-undang yang sebelumnya melarang pemecatan perdana menteri. Keputusan ini menimbulkan kontroversi dan menuntut agar undang-undang tersebut ditangguhkan.
Protes demi protes yang terus bergulir ini mengungkapkan keruhnya konflik di antara berbagai faksi kekuasaan dalam tubuh rezim kolonial Tel Aviv. Dengan adanya perubahan ini, peluang tergesernya Benjamin Netanyahu dari jabatan perdana menteri kolonial tampaknya semakin kecil.
Baca juga : Hamas: Musuh Bermain Api
Ketua Mahkamah Agung zionis, Esther Hayut, secara terang-terangan menyuarakan protes terhadap reformasi yudisial yang dijalankan oleh aliansi yang dipimpin oleh Netanyahu.
Di sisi lain, Menteri Kehakiman zionis, Yariv Levin, menganggap sidang ini sebagai langkah praktis dalam mempertanyakan hasil pemilu yang telah mengembalikan Netanyahu ke tampuk kekuasaan pada bulan Desember tahun lalu. Sementara itu, Netanyahu sendiri menegaskan bahwa ia tidak terlibat dalam kegiatan kriminal.
Tinjauan terhadap undang-undang ini terjadi saat rezim ilegal zionis menghadapi gelombang protes yang luas, dengan banyak pihak yang menilai reformasi yudisial perdana menteri sebagai upaya “kudeta yudisial” untuk mempertahankan posisinya.
Baca juga : Banyak Negara Kecam Serangan Zionis ke Masjid al-Aqsa