Internasional
Kelompok Perlawanan Irak Kecam Serangan AS ke Hashd al-Sha’abi
Kelompok- kelompok perlawanan di Irak mengutuk serangan udara yang dilancarkan AS baru-baru ini terhadap posisi Unit Mobilisasi Populer (PMU) anti-teror di perbatasan Suriah. Mereka mengatakan serangan itu akan sangat merugikan Washington.
Dalam pernyataan bersama yang dirilis pada Sabtu (27/2), kelompok tersebut mengatakan pengeboman pos pengamatan PMU akan menghancurkan pemahaman dan aturan keterlibatan yang telah dicapai di antara berbagai pihak.
“Tindakan seperti itu oleh Amerika Serikat tidak akan menjadi yang terakhir dan akan diulangi, tapi tindakan itu pasti akan menjadi yang paling merugikan bagi Amerika,” kata pernyataan itu, seperti dilansir ABNA.
Kelompok-kelompok itu juga meminta pemerintah Irak untuk mengklarifikasi pendiriannya atas serangan tersebut dan tindakan lain dari pasukan pendudukan di Irak.
Mereka mengimbau pemerintah memberikan “penjelasan lengkap, transparan, dan memadai” tentang klaim AS bahwa pejabat Irak telah memberikan data intelijen dalam penyerangan terhadap PMU yang dikenal luas dengan nama Hashd al-Sha’abi yang merupakan kelompok yang ikut mengusir ISIS dari Irak.
Selain itu, kelompok tersebut menggarisbawahi perlunya “tanggapan yang tepat terhadap kejahatan AS”, memperingatkan bahwa sikap tak tegas dalam hal ini akan membawa konsekuensi yang mengerikan.
Dalam pernyataan mereka, kelompok perlawanan Irak mengatakan “para pengkhianat membuat alasan yang tidak masuk akal untuk melegitimasi kehadiran pasukan pendudukan Amerika yang kriminal di tanah Irak, sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan konstitusi”.
“Mereka juga memfitnah penentang kehadiran AS dan mereka yang menghadapi penjajah,” kata kelompok itu, mengingatkan resolusi parlemen Januari 2020 yang menuntut penarikan seluruh militer asing dari Irak.
Serangan udara AS pada Jumat lalu (26/2) terhadap pasukan anti-teror populer Irak telah memicu kemarahan dan kecaman bahkan dari politisi Amerika, dengan banyak dari mereka mengatakan serangan semacam itu akan mendorong terorisme di wilayah tersebut.
Washington mengatakan serangan terhadap posisi kelompok Kata’ib Hizbullah di sepanjang perbatasan Irak merupakan tanggapan atas serangan roket terhadap sasaran AS di Irak. Namun pasukan tersebut membantah terlibat dalam serangan itu.
Pekan lalu, banyak laporan muncul tentang gerakan tidak biasa pasukan teroris AS di dekat perbatasan antara Irak dan Suriah.