Internasional
Kangkangi UEA, Zionis Tetap Bangun Ribuan Rumah Ilegal di Palestina
Perjanjian damai dan normalisasi hubungan rezim palsu zionis dan Uni Emirat Arab (UEA) nyatanya tidak mengubah ambisi Netanyahu menganeksasi Tepi Barat. Zionis secara rutin menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di Tepi Barat yang izin bangunannya sengaja dibekukan zionis. Langkah biadab ini dinilai ironis dengan perjanjian UEA yang terbukti omong kosong.
Menurut laporan Peace Now, rezim ilegal zionis telah menyetujui 2.166 unit rumah ilegal dibangun di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Rabu (14/10). Itu merupakan pembangunan permukiman ilegal perdana sejak zionis menjalin normalisasi diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.
Peace Now, sebuah organisasi anti-permukiman ilegal zionis mengatakan, “Persetujuan pembangunan itu menunjukkan bahwa rezim zonis tetap menyangkal dan menolak eksistensi negara Palestina.”
Di sisi lain, Peace Now menilai pembangunan itu memberi pukulan terhadap perdamaian antara dunia Arab dan zionis.
Putra Mahkota UEA Sheikh Mohammad bin Zayed Nahyan berdalih, kesepakatan normalisasi itu sengaja dibuat untuk membuat rezim zionis menghentikan aneksasi terhadap wilayah Palestina. Namun belum berlangsung lama, rezim kolonial zionis sudah melakukan tindakan ilegal tersebut.
Netanyahu mengatakan, rencana aneksasi tetap ada di “meja”. Ia mengatakan, implementasi rencana itu akan dilakukan lewat koordinasi dengan AS. “Trump, salah satu sahabat ‘Israel’, meminta kami menunggu sebentar sementara penyebaran kedaulatan dimulai. Saya tidak akan pernah menyerah pada gagasan kedaulatan. Kami akan mempromosikan ide ini. Kami tidak akan pernah menyerah,” ujarnya.
Duta besar AS untuk wilayah pendudukan Palestina yang dijajah zionis, David Friedman juga mengklarifikasi bahwa pencaplokan “Israel” atas Tepi Barat hanya ditangguhkan sementara, tanpa batas waktu yang ditentukan. [Sindo/rmol]