Internasional
Jurnalis Aljazeera Dibunuh Zionis, Pemerintah RI Gaungkan Kutukan
Jurnalis Aljazeera Dibunuh Zionis, Pemerintah RI Gaungkan Kutukan
Pemerintah Indonesia mengutuk pembunuhan jurnalis Aljazeera, Shireen Abu Akleh yang dilakukan pasukan rezim kolonial zionis saat meliput di Tepi Barat.
“Indonesia mengutuk keras pembunuhan jurnalis Aljazeera, Shireen Abu Akleh di wilayah Tepi Barat pada Rabu (11/05) yang telah melanggar norma dan hukum internasional,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI melalui akun Twitter, seperti dilansir Parstoday.
Kemlu RI menyampaikan belasungkawa yang mendalam pada keluarga Shireen dan mendesak dilakukan penyelidikan menyeluruh, independen, dan transparan atas pembunuhan keji tersebut.
Shireen Abu Akleh, 51 tahun, seorang jurnalis Aljazeera dan salah satu wartawati paling terkenal di dunia Arab, ditembak di bagian kepala dari jarak 100-150 meter oleh unit khusus militer pendudukan zionis Duvdevan pada Rabu (11/5) pagi.
Baca juga : Rezim Zionis Serang Gaza
Abu Akleh bekerja sebagai jurnalis Aljazeera sejak 1997, setahun setelah jaringan ini diluncurkan.
Aljazeera menuduh rezim zionis sengaja mengincar Shireen selama baku tembak antara pasukan rezim ilegal tersebut dengan orang-orang bersenjata Palestina di kota Jenin, Tepi Barat.
Jurnalis yang telah meliput kebrutalan rezim kolonial zionis di Palestina selama beberapa dekade ini sempat dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Namun nyawanya tidak tertolong. Ia meliput serangan militer pendudukan zionis di Jenin utara dan kamp pengungsi terdekat.
Pasukan dan rezim kolonial zionis sejauh ini telah menangkap, melukai, hingga membunuh ratusan jurnalis, selain ratusan ribu warga sipil Palestina sejak 1948.
Komite Perlindungan Jurnalis Palestina baru-baru ini menyatakan bahwa tindakan permusuhan rezim zionis terhadap jurnalis bertujuan untuk mencegah terungkapnya kejahatan rezim ilegal zionis terhadap rakyat Palestina.
Baca juga : Roket Palestina Hantam Zionis