Internasional
Jihad Islam Siap Halau Agresi Zionis
Jihad Islam Siap Halau Agresi Zionis
Gerakan perlawanan Jihad Islam Palestina telah menyatakan kesiapan penuhnya untuk menghalau segala agresi zionis terhadap penduduk Jalur Gaza sebagai reaksi terhadap perpanjangan jeda kemanusiaan di Gaza.
“Menyusul upaya yang dilakukan melalui mediasi, kesepakatan dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari tambahan di Jalur Gaza dengan kondisi yang sama seperti yang dinyatakan dalam kesepakatan pertukaran tahanan,” kata gerakan yang berbasis di Gaza itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis Selasa pagi (28/11), dilansir Press TV.
Jihad Islam menambahkan bahwa faksi perlawanan Palestina berusaha melindungi kepentingan publik dan menerima bantuan kemanusiaan sebanyak mungkin berdasarkan perpanjangan gencatan senjata.
“Gerakan Jihad Islam, bersama kekuatan perlawanan lainnya, memantau dengan cermat perilaku musuh zionis, dan siap menjaga kepentingan nasional dan mencegah agresi terhadap Palestina dengan cara apa pun,” bunyi pernyataan tersebut.
Sehari sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari mengatakan di X atau Twitter, bahwa kesepakatan gencatan senjata yang awalnya berlaku pada Jumat diperpanjang selama 48 jam.
Baca juga : Yaman: Laut Merah Tak Aman Bagi Kapal Zionis
“Negara Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan selama dua hari tambahan di Jalur Gaza,” tulis al-Ansari.
Ghazi Hamad, seorang pejabat Hamas, mengatakan dirinya berharap gencatan senjata dapat diperpanjang. Selama tiga hari pertama gencatan senjata, 39 tawanan zions dibebaskan oleh kelompok perlawanan dengan imbalan 117 tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara rezim penjajah zionis sebagai bagian dari kesepakatan.
Warga negara asing, termasuk 17 warga Thailand, satu warga Filipina, dan satu warga negara ganda Rusia juga telah dibebaskan oleh Hamas. Dalam pertukaran keempat sejak gencatan senjata mulai berlaku, tiga wanita Palestina dan 30 anak-anak dibebaskan dari penjara zionis. Sebagai imbalannya, Palang Merah mengatakan mereka telah berhasil memfasilitasi pembebasan dan pemindahan 11 tawanan zionis yang ditahan di Gaza.
Rezim zionis melancarkan agresi brutal terhadap daerah kantong yang terkepung pada 7 Oktober, setelah Hamas melakukan operasi kejutan besar-besaran yang dijuluki Badai al-Aqsa ke wilayah pendudukan dan permukiman ilegal zionis.
Menurut para pejabat Gaza, serangan tanpa henti rezim zionis selama tujuh minggu di Gaza menewaskan hampir 15.000 warga Palestina, lebih dari sepertiganya adalah anak-anak, dan menyebabkan sedikitnya 1,5 juta orang mengungsi.
Baca juga : Yaman: Siapa Lindungi Kapal Zionis, Target Kami!