Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Jerman Sebut Islam di Indonesia Jadi Inspirasi Negaranya

Direktur Politik Luar Negeri Bidang Keagamaan, Kementerian Luar Negeri Jerman, Volker Berresheim mengemukakan dalam seminar online hari Senin 7 Desember 2020, bahwa karakter muslim Indonesia yang mengedepankan Islam wasatiyyah, menjadi salah satu inspirasi model pengembangan Islam dii Jerman dan Eropa.

“Kita patut belajar dari Indonesia, bagaimana agama Islam dikembangkan dan diajarkan di berbagai jenjang pendidikan, baik formal maupun informal. Peran organisasi-organisasi Islam di Indonesia secara umum juga telah berhasil mengembangkan Islam yang toleran dan moderat di tengah-tengah masyarakat yang sangat plural dan kompleks.”

Baginya, praktik yang telah berkembang di Indonesia selama ini bisa menjadi referensi model dalam penyusunan kurikulum pelatihan para imam untuk negara-negara di Eropa, termasuk Jerman.

Pembahasan pelatihan para imam ini menjadi topik utama dalam seminar yang digelar oleh Akademie für Islam in Wissenschaft und Gesellschaft (AIWG), salah satu akademi Islam di Goethe-University Frankfurt, Jerman, seperti dikutip dari Republika.

Sementara itu, Prof. Dr. Azyumardi Azra dalam wawancaranya dengan media DW Indonesia mengatakan mendorong kontribusi Indonesia dalam pelatihan para imam tersebut.

Indonesia bisa mendatangkan akademisi Islam dan ulama ke pelatihan/program pendidikan ke Eropa guna mengajarkan Islam moderat ala Islam Indonesia,” katanya.

Lebih jauh ia menambahkan bahwa banyak ulama atau cendekiawan muslim Indonesia yang dapat membantu pelaksanaan pengajaran ulama di Jerman, misalnya dengan mendatangkan para cendekiawan Nahdlatul Ulama atau Muhammadyah.

“European Young Muslim leaders juga bisa didatangkan untuk belajar di pesantren dan perguruan tinggi Islam untuk belajar atau mengalami sendiri bagaimana penerapan Islam moderat,” tambahnya.

Pelatihan para imam menjadi sorotan Konferensi Islam Jerman tahun ini. Hal in berhubungan erat dengan serangan teror di Eropa baru-baru ini. Menteri dalam negeri Jerman mengatakan program pelatihan imam adalah “cara bagus untuk menyisihkan uang”. Peserta konferensi tersebut menawarkan solusi tentang berbagai topik, termasuk kelas agama Islam di sekolah dan pelatihan yang diterima para penceramah Islam – serta bahasa apa yang harus digunakan di masjid-masjid Jerman.

Seminar virtual tersebut bertajuk: “Building bridges between State and Muslim communities: Domestic training of Muslim religious professionals in Europe and North America as a common issue.”

Sejak tahun 2006, pertemuan tahunan tersebut berupaya mendorong dialog antara pemerintah Jerman dan perwakilan dari komunitas muslim di negara itu.

Seminar virtual tersebut menghadirkan pembicara dari kelompok akademisi beberapa universitas di Eropa, antara lain Prancis, Denmark, dan Belanda. Karena masih dalam masa pandemi corona, seminar ini dilaksanakan secara virtual.

Selain itu, juga hadir para tokoh perwakilan beberapa institusi yang menyelenggarakan pelatihan bagi para imam di Eropa, di antaranya Schura yang berlokasi di Hamburg, Jerman, dan Al Ghazali Institute di Prancis. Satu-satunya pembicara di luar Eropa adalah Prof. Dr. Azyumardi Azra, yang diminta kementerian luar negeri Jerman untuk memberikan masukan dalam program pelatihan bagi para Imam di Eropa.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *