Internasional
Iran: Suplai Senjata Barat Biang Kerok Instabilitas Teluk
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan pada Sabtu (30/1) bahwa senjata buatan Prancis dan Barat adalah sumber utama ketidakstabilan di Teluk Persia. Tanpa menghentikan banjir senjata yang dibuat Prancis, AS, Inggris, dan lainnya, seseorang tidak dapat mengharapkan stabilitas dan perdamaian di kawasan itu.
Khatibzadeh membuat pernyataan tersebut sebagai reaksi atas pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Ia mendesak Macron untuk berlatih menahan diri dan menghindari pernyataan yang terburu-buru serta tak bijaksana, seperti dilansir ABNA.
Macron telah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan televisi al-Arabiya pada Jumat lalu (29/1) bahwa setiap negosiasi baru tentang kesepakatan nuklir 2015, yang ditandatangani Iran dan semua lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB ditambah Jerman, akan sangat “ketat” dan harus mencakup sekutu regional Prancis, seperti Arab Saudi.
Khatibzadeh mengatakan bahwa Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) adalah perjanjian internasional multilateral yang disahkan oleh Resolusi DK PBB 2231 dan sama sekali tidak dapat dinegosiasikan ulang. Semua pihak di dalamnya jelas dan tidak dapat diubah.
Mengacu pada penarikan sepihak AS dari kesepakatan itu, ia mengatakan, AS meninggalkan kesepakatan dan Eropa tak mampu menjaganya. Jika ada keinginan untuk menghidupkan kembali dan menjaga kesepakatan, itu cukup mudah: AS harus kembali ke kesepakatan dan menghapus semua sanksi JCPOA dan non-JCPOA yang dijatuhkan mantan presiden AS, Donald Trump.
Ia juga merujuk penjualan besar-besaran senjata Prancis ke negara-negara Teluk Persia, dengan mengatakan bahwa jika pejabat Prancis kuatir tentang penjualan senjata mereka secara besar-besaran ke negara-negara ini, mereka sebaiknya mempertimbangkan kembali kebijakan mereka.
Memperhatikan bahwa senjata buatan Prancis, bersama buatan negara-negara Barat lainnya, menjadi penyebab pembantaian ribuan orang di Yaman, Khatibzadeh mengatakan bahwa senjata-senjata itu sumber utama instabilitas di Teluk Persia. Kecuali banjir senjata ini dihentikan, orang tidak dapat mengharapkan terjadinya stabilitas dan perdamaian di Kawasan itu.