Internasional

Iran Desak PBB Hentikan Agresi Zionis ke Suriah

Duta Besar Iran untuk PBB, Zahra Ershadi mendesak Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk memaksa rezim zionis mengakhiri pendudukannya di Golan, Suriah dan segera menghentikan agresinya ke Suriah.

Berbicara pada sesi Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Suriah pada Senin (20/12), Zahra mengutuk keras “semua agresi rezim zionis terhadap Suriah”, seperti dilansir al-Manar.

Duta Besar dan Kuasa Usaha ad Interim Misi Tetap Republik Islam Iran untuk PBB itu mengatakan, “Selama lebih dari satu dekade, rakyat Suriah sangat menderita akibat konflik. Untuk mengakhiri kesedihan mereka dan bahaya yang ditimbulkan oleh konflik ini terhadap perdamaian dan keamanan regional, kita perlu melipatgandakan upaya kita untuk menemukan solusi politik bagi konflik yang tidak menguntungkan ini.”

Zahra menyerukan bahwa Dewan Keamanan PBB harus memaksa rezim zionis mengakhiri pendudukannya terhadap Golan Suriah dan segera menghentikan agresinya terhadap Suriah.

Selain itu, ia juga mengatakan, pendudukan atas bagian wilayah Suriah oleh pasukan asing, merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Maka, hal itu harus diakhiri dan semua pasukan asing yang menduduki wilayah Suriah dan tidak diundang kehadirannya oleh Suriah harus meninggalkan negara itu tanpa prasyarat atau penundaan lebih lanjut.

Dalam konteks ini, laporan terbaru media AS menyinggung soal pembunuhan puluhan warga sipil Suriah seperti petani, anak-anak, dan penduduk desa, oleh pasukan Amerika Serikat “Kami kutuk keras, hal ini menunjukkan urgensi penarikan mereka (pasukan AS) dari Suriah,” ujar Zahra.

Ia menegaskan penolakannya terhadap kegiatan separatis atau inisiatif rezim AS sendiri yang tidak sah di Suriah dan mengutuk segala upaya yang mendukung mereka. Krisis Suriah, lanjutnya, harus diselesaikan secara damai dan sesuai prinsip hukum internasional, khususnya penghormatan penuh terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara.

“Republik Islam Iran terus mendukung rakyat dan Pemerintah Suriah untuk memulihkan persatuan dan integritas wilayah negara mereka.”