Internasional
Inggris Akui Terlibat Perang di Yaman
Seorang pilot pesawat tempur Saudi yang tewas di Yaman, dinyatakan mendapat pelatihan di Inggris, kata seorang menteri Inggris yang mengkonfirmasi kabar itu, pada minggu ini.
Letkol. Muhanna Baiz sedang menerbangkan pesawat serang Typhoon buatan Inggris ketika jatuh di selatan Yaman pada 2017.
Menteri Angkatan Bersenjata Inggris James Heappey mengkonfirmasi kepada parlemen pada Selasa kemarin (17/11) bahwa Baiz mendapat pelatihan dari Royal Air Force (RAF).
“Pertanyaan anggota parelemen diasumsikan merujuk pada Letkol. Muhanna Baiz, yang menyelesaikan pelatihan konversi Topan di Inggris, yang disampaikan oleh personel RAF, pada 2011 – 2012,” kata Heappey pada parlemen, tiga hingga empat tahun sebelum agresi Saudi ke Yaman dimulai, seperti dikutip dari Alaraby.
“Letkol. Baiz akan mendapat pelatihan lanjutan rutin di Arab Saudi, beberapa di antaranya kemungkinan besar berasal dari pilot BAE Systems, termasuk personel RAF yang ditugaskan di perusahaan itu.”
Ini merupakan pertama kalinya seorang pejabat pemerintah mengakui keterlibatan Inggris dalam perang di Yaman, yang menyebabkan bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Serangan udara oleh koalisi pimpinan rezim monarki Saudi telah menewaskan ratusan warga sipil dan membuat jutaan orang di ambang kelaparan sejak perang dimulai pada 2015.
Sumber berita investigasi Declassified UK sebelumnya mengungkapkan bahwa setidaknya 25 pilot Saudi telah dididik oleh RAF sejak 2008. Namun, para menteri selalu menolak menjawab pertanyaan parlemen tentang apakah pilot Saudi yang dilatih Inggris ikut bertempur di Yaman.
Andrew Smith dari Kampanye Melawan Perdagangan Senjata mengatakan, “Ini menegaskan apa yang telah dicurigai oleh banyak orang tetapi pemerintah tak pernah mau mengakuinya.”
“Harus ada pengungkapan penuh tentang siapa yang telah dilatih, pelatihan apa yang mereka lakukan, dan peran apa yang telah mereka mainkan dalam perang yang menghancurkan ini,” pungkasnya.