Internasional
Houthi Serukan Rakyat Yaman Terus Lawan Agresi Saudi
Houthi Serukan Rakyat Yaman Terus Lawan Agresi Saudi
Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman Abdul-Malik Houthi mendesak koalisi agresor Saudi untuk menghentikan agresinya, mencabut pengepungan, dan mengakhiri penjajahannya terhadap Yaman, seperti dilaporkan jaringan berita Yaman, al-Masirah.
Hal itu disampaikan Houthi dalam pidatonya pada Sabtu lalu (8/10), pada peringatan kelahiran Nabi Muhammad (SAW), dilansir Press TV. Ia juga meminta “orang-orang terkasih kita untuk terus menghadapi agresi selama itu berlanjut.”
Di tempat lain, dalam sambutannya, Houthi mengatakan bahwa AS dan rezim kolonial zionis, serta para pembantunya, berusaha memperbudak Yaman. “AS dan rezim zionis telah mengarahkan semua upaya mereka untuk membawa orang keluar dari terang dan masuk ke dalam kegelapan,” imbuhnya.
Puluhan ribu warga Yaman berbondong-bondong pada hari itu menuju alun-alun ibukota, Sana’a, dan kota-kota lain untuk merayakan ulang tahun kelahiran Nabi Muhammad saw.
Baca juga : Yahya Saree: Yaman Siap Melawan Setiap Agresi
Warga Yaman mendesak umat Islam di seluruh dunia untuk melawan imperialisme Barat. Mereka mengangkat spanduk yang berisikan seruan melawan rezim Amerika Serikat dan rezim kolonial zionis, yang telah mendukung koalisi militer agresor pimpinan monarki Saudi yang mengagresi negara mereka.
Unjuk rasa itu terjadi hanya seminggu setelah gencatan senjata yang ditengahi PBB antara gerakan Ansarullah dan koalisi agresor berakhir. Gencatan senjata pertama kali berlaku pada 2 April untuk dua bulan pertama dan diperpanjang dua kali hingga 2 Oktober.
Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Yaman telah mengeluarkan peringatan keras kepada rezim kolonial zionis terkait perannya dalam mendukung agresi ke Yaman. Perlu diketahui, angkatan bersenjata Yaman mampu mencapai target jauh di luar monarki Arab Saudi dan UEA termasuk wilayah Palestina yang sejak 1948 sampai kini dijajah zionis.
“Kami tidak akan pernah ragu untuk membombardir fasilitas yang sangat sensitif dan penting, dan kami akan memasukkannya ke dalam daftar target kami di masa depan,” kata Mayor Jenderal Mohammad Atifi.
“Target yang ditentukan tidak akan dibatasi ke area di dalam perbatasan monarki Arab Saudi dan UEA; dan dapat ditempatkan di wilayah yang jauh di luar kedua negara ini,” tandasnya.
Baca juga : Kelompok Perlawanan Lancarkan 20 Serangan Anti-Zionis