Internasional
Houthi: Pasukan Asing Jarah Sumber Daya Yaman
Houthi: Pasukan Asing Jarah Sumber Daya Yaman
Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman mengatakan, pasukan asing dan pendukung mereka di Yaman menjarah sumber daya gas dan minyak negara itu.
Semua sumber daya minyak dan gas negara telah dijarah oleh “koalisi agresot, pencuri, dan penjajah,” kata Abdul-Malik Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa (23/8), dilansir Press TV.
Houthi menyarankan agar koalisi agresor memanfaatkan kesempatan gencatan senjata untuk mengakhiri invasinya ke Yaman dan pengepungan simultan yang telah diberlakukan di negara yang lelah akan kekerasan itu.
Ia menegaskan bahwa tidak mudah bagi Yaman untuk menemukan pengganti pendapatan sumber daya alam pada saat yang sama dengan koalisi agresor yang terus mempertahankan blokadenya.
“Penargetan habis-habisan terhadap bangsa dan ketidakadilan parah yang dilakukan terhadapnya, mengharuskan kami mengambil tindakan untuk menghadapi penindasan ini,” kata Houthi.
Siapa pun, yang tidak memprioritaskan konfrontasi dengan para agresor, “Mengabaikan ukuran dan tujuan invasi ini,” tambah Houthi, seraya mendesak warga Yaman untuk mempertahankan sikap mereka ihwal kemerdekaan negaranya.
Baca juga : Aparat Lebanon Tangkap Mata-mata Rezim Zionis
Ia melanjutkan, meskipun ada gencatan senjata sementara, pasukan Yaman mempertahankan kesiapan penuh untuk menghadapi tujuan jahat yang berpotensi disembunyikan oleh koalisi agresor di negaranya.
“Salah satu prioritas kami selama periode gencatan senjata sementara adalah menjaga tingkat kesiapsiagaan yang tinggi dan memperhatikan semua plot musuh,” kata Houthi.
“Meskipun mempertahankan kesiapan kita selama periode gencatan senjata saat ini, kita tidak boleh berasumsi bahwa perang telah berakhir dan mulai memikirkan diri kita sendiri dengan masalah lain,” tambahnya.
Rezim monarki Arab Saudi melancarkan agresi yang menghancurkan ke Yaman sejak Maret 2015, bekerjasama dengan sekutu regionalnya serta dengan dukungan senjata, logistik, dan politik dari Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.
Tujuannya adalah untuk menginstal ulang rezim mantan presiden Yaman yang bersahabat dengan Riyadh, Abd Rabbuh Mansur Hadi, dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah Yaman, yang berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Yaman.
Sementara koalisi agresor yang dipimpin monarki otoriter Saudi telah gagal memenuhi salah satu tujuannya. Agresi brutal Saudi cs telah menewaskan ratusan ribu warga Yaman dan melahirkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca juga : Hamas Bersumpah, Tak Akan Serahkan Tanah Palestina pada Zionis, Satu Inci pun!