Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Hizbullah Kecam Pembakaran al-Quran di Swedia

Hizbullah Kecam Pembakaran al-Quran di Swedia

Hizbullah Kecam Pembakaran al-Quran di Swedia

Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah mengecam tindakan yang tak menghormati kitab suci umat Islam, al-Quran di Swedia.

“Kami sedih dengan tindakan keji terbaru yang menodai al-Quran,” kata Sayyid Hasan, dilansir al-Manar.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam pidato peringatan malam ketiga Muharram, di pinggir selatan Beirut, Kamis (20/7). Ia juga menyatakan bahwa memilih seorang Kristen Irak untuk membakar al-Quran adalah tindakan yang disegaja.

Sayyid Hasan mengatakan, semua Muslim, bukan hanya muslim Syiah, prihatin dan mengutuk pembakaran al-Quran. Menurutnya, hal itu sama saja dengan tidak menghormati tokoh-tokoh agama Irak dan Iran yang ada di Swedia.

Pemimpin Hizbullah itu mengindikasikan bahwa Mossad zionis berupaya mengobarkan hasutan di kalangan Muslim dan Kristen di Irak.

Baca juga : Pejuang Palestina Terus Lancarkan Perlawanan di Tepi Barat

Sebagai tanggapan atas penghinaan kitab suci itu, Sayyid Hasan meminta semua jamaah untuk turun ke jalan melakukan protes setelah shalat Jumat di semua masjid di seluruh Lebanon dan menuntut Lebanon mengusir duta besar Swedia serta menarik duta besar Lebanon dari Swedia.

Beliau juga meminta para jamaah yang melakukan protes untuk memegang al-Quran dan membaca sejumlah ayat secara bersama-sama.

Secara politis, Sayyid Nasrallah mengatakan bahwa lebih dari 50 negara Arab dan Muslim harus menarik duta besar mereka dari Swedia dan mengusir diplomat Swedia untuk mengancam kepentingan Swedia, dalam konteks ini untuk menyerukan tuntutan publik.

Sebelumnya, pada bulan lalu, Salwan Momika menginjak, merobek, dan menyeka sepatunya menggunakan lembaran al-Quran di depan Medborgarplasten, masjid terbesar di Stockholm, pada Rabu (28/6), bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.

Baru-baru ini, Salwan mendatangi Kedutaan Besar Irak di Swedia dan menginjak-injak al-Quran dan bendera Irak. Aksi tersebut dilakukan dengan izin kepolisian Swedia.

Baca juga : Perlawanan Hadang Militer Zionis di Tepi Barat