Internasional
Hizbullah Dukung Diakhirinya Agresi Saudi ke Yaman
Gerakan perlawanan Hizbullah Libanon menyatakan dukungannya terhadap menteri informasi negara itu. Seperti diketahui, Menteri Informasi Libanon, George Kordahi, menyerukan segera diakhirinya agresi yang dipimpin rezim monarki Saudi terhadap Yaman, yang memicu reaksi keras rezim Riyadh dan sekutunya, seperti dilansir PressTV, Jumat (29/10).
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Kamis (27/10), gerakan itu mengutuk “kampanye tidak adil yang dipimpin oleh rezim Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Negara-negara Kerjasama Teluk [Persia] terhadap (menteri George Kordahi) sebagai agresi terhadap kedaulatan Libanon.”
Kordahi mengatakan dalam sebuah wawancara online dengan media yang berafiliasi dengan jaringan Aljazeera, Qatar bahwa perang (baca: agresi) itu “sia-sia” dan mengatakan sudah waktunya perang (agresi) berakhir.
Ia juga membela gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, dengan mengatakan bahwa mereka “membela … melawan agresi eksternal,” seraya menambahkan bahwa “rumah, desa, pemakaman, dan pernikahan dibom” oleh koalisi agresor pimpinan rezim Saudi.
Wawancara tersebut direkam pada 5 Agustus sebelum Kordahi diangkat menjadi menteri, namun kembali ditayangkan Senin kemarin.
Sebagai reaksi, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Kuwait memanggil duta besar Libanon ke ibukota masing-masing untuk memprotes pernyataan Kordahi.
Arab Saudi dan beberapa sekutunya, termasuk UEA, telah melancarkan agresi melawan Yaman sejak 2015 untuk memulihkan kekuasaan mantan pejabat kerajaan yang menjadi boneka Riyadh, Abdrabbuh Mansur Hadi.
Agresi dan blokade simultan, yang telah dilakukan koalisi agresor pimpinan rezim Saudi di negara termiskin di dunia Arab itu, telah menewaskan puluhan ribu warga Yaman.
Invasi itu juga telah mendorong seluruh Yaman mendekati ambang kelaparan, mengubah negara itu menjadi tempat krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Pasukan pertahanan Yaman telah bersumpah untuk tidak akan meletakkan senjata dan terus melancarkan operasi perlawanan sampai seluruh negeri itu merdeka.