Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Hamas: Zionis Tak Ingin Perdamaian

Hamas: Rezim Zionis Takkan Mampu Tundukkan Rakyat Palestina

Hamas: Zionis Tak Ingin Perdamaian

Di tengah meningkatnya agresi brutal “israel” terhadap Gaza, Hamas menegaskan bahwa zionis telah menunjukkan ketidakmauannya untuk mencapai kesepakatan damai. Dalam pernyataan terbarunya, Hamas mendesak mediator Qatar dan Mesir untuk memaksa zionis melaksanakan usulan gencatan senjata terbaru, alih-alih kembali terjebak dalam perundingan yang tak kunjung menghasilkan solusi.

Dilansir Parstoday, Selasa (13/8), berbagai kabar mengenai perundingan baru untuk membahas gencatan senjata dan pertukaran tawanan telah muncul bersamaan dengan eskalasi serangan “israel” terhadap Gaza. Pada hari Minggu (11/8/2024), Hamas menyampaikan bahwa upaya para mediator untuk menghentikan kekerasan sudah jelas, dan sekarang saatnya untuk mewajibkan rezim penjajah zionis “israel” agar menghormati rencana yang telah disepakati.

“Kami telah menegaskan sejak awal bahwa kami mendukung upaya Mesir dan Qatar untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengakhiri perang genosida terhadap rakyat Palestina,” kata Hamas dalam pernyataan tersebut. Mereka menekankan bahwa mereka telah menunjukkan fleksibilitas dan sikap positif dalam perundingan demi menghentikan pertumpahan darah dan genosida.

Baca juga : Brigade al-Qassam Tembakan Rudal ke Tel Aviv

Hamas juga mengungkapkan bahwa mereka telah menyetujui usulan gencatan senjata yang diajukan para mediator pada 6 Mei 2024. Selain itu, mereka menyambut baik pengumuman Presiden AS Joe Biden pada 31 Mei serta Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2735 yang mendukung langkah tersebut. Namun, mereka menuding bahwa rezim zionis menolak semua upaya ini dan terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.

Setelah pengumuman terbaru mengenai gencatan senjata oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, Hamas menuduh rezim penjajah zionis tetap melakukan pembantaian terhadap warga sipil. Tragedi terbaru terjadi pada Sabtu pagi, 10 Agustus, ketika zionis menyerang sekolah al-Tabi’in di al-Daraj, tempat para pengungsi berlindung saat salat subuh. Serangan ini menewaskan lebih dari 100 warga sipil dan melukai lebih dari 250 lainnya.

Pernyataan bersama dari Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat sebelumnya menegaskan bahwa kesepakatan umum mengenai gencatan senjata telah dibahas, dan hanya tinggal menunggu rincian implementasinya. Namun, kejahatan rezim penjajah zionis yang terus berlanjut menunjukkan betapa pentingnya tekanan internasional untuk menghentikan kekerasan ini.

Baca juga : Ini Alasan Iran Belum Juga Balas Teror Zionis