Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Gelombang Unjuk Rasa Lumpuhkan Entitas Zionis di Palestina

Gelombang Unjuk Rasa Lumpuhkan Entitas Zionis di Palestina

Ribuan demonstran zionis pada Senin (20/2) kembali berunjuk rasa di seluruh ‘wilayah Palestina yang dijajah untuk memprotes amandemen yang diperdebatkan seputar sistem hukum entitas ilegal tersebut, dilansir al-Manar.

Senin pagi, pengunjuk rasa memblokir pintu masuk ke rumah pimpinan koalisi pemerintah dan menghentikan lalu lintas di jalan raya utama Tel Aviv.

Menjelang demonstrasi utama di wilayah al-Quds (Jerusalem), ratusan zionis menggelar protes di Tel Aviv dan di utara Haifa, memegang tanda bertuliskan “perlawanan adalah wajib.”

Baca juga : Hamas: RUU Hukuman Mati Ungkap Kecenderungan Fasis Rezim Zionis

Di sisi lain, Perdana Menteri ilegal zionis Benjamin Netanyahu dalam menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayyid Hasan Nasrallah tentang terjadinya perang sesama zionis di entitas ilegal zionis, menyangkal kemungkinan tersebut dan mengklaim bahwa sesama zionis adalah “saudara”.

Paradoksnya, Netanyahu menyatakan bahwa protes di seluruh entitas ilegal zionis menantang ‘demokrasi’ ala zionis, dengan menambahkan bahwa mencegah anggota Knesset memainkan perannya adalah tidak sah.

Pada gilirannya, kepala polisi ilegal zionis, Kobi Shabtai mengindikasikan bahwa situasi politik saat ini di tengah entitas ilegal tersebut dapat menyebabkan tindakan kekerasan. Ia lalu memperingatkan bahwa pembunuhan politisi juga sangat mungkin terjadi.

Baca juga : Rezim Baru Zionis Bersumpah “Bersihkan” Seluruh Warga Palestina

Kisruh di tengah entitas ilegal zionis kian mematikan menyusul laporan ekonomi terbaru bahwa warga ilegal zionis mulai kehilangan kepercayaan terhadap stabilitas hukum, ekonomi, dan moneter dalam entitas ilegal tersebut. Mereka ramai-ramai menarik sekitar 4 miliar dolar dari simpanan mereka di bank-bank zionis.

Berdasarkan laporan lain, beberapa jutawan zionis di Palestina juga mulai mengajukan kewarganegaraan asing untuk melindungi dana mereka. Sebab mereka menganggap bahwa ‘Israel’ bukanlah tempat yang aman untuk investasi mereka.

Baca juga : Menuju Kehancuran Rezim Zionis: Sesama Zionis Mulai Baku Hantam