Internasional
Dihujani Roket, Rezim Zionis Panik Minta Ampun
Dihujani Roket, Rezim Zionis Panik Minta Ampun
Distrik-distrik jajahan rezim zionis, yang terletak di wilayah utara pendudukan Palestina kelimpungan dan luar biasa panik. Suara sirine tanda bahaya meraung ke seluruh kota, ketika roket-roket pejuang Palestina datang menghantam.
Dilansir Parstoday , media-media zionis, Kamis (6/4) melaporkan, sebuah rudal menghantam distrik palsu “Israel”, Shlomi, di utara Palestina pendudukan, dan menyebabkan sirene tanda bahaya berbunyi di sana.
Kantor berita Shehab mengabarkan, media-media zionis mengatakan, sistem pertahanan udara Kubah Besi mengalami gangguan sehingga menembakkan dua rudal ke arah target yang tidak dikenal di wilayah Palestina yang dijajah rezim zionis.
Sementara itu, radio militer zionis mengabarkan Kubah Besi diaktifkan untuk mengejar sebuah rudal. Tampaknya rudal tersebut ditembakkan ke arah Shlomi, di wilayah al-Jalil.
Baca juga : Hizbullah Puji Indonesia Tolak Tim “Israel” di Piala Dunia U-20
Kanal 14 televisi kolonial zionis melaporkan, rudal itu ditembakkan dari arah selatan Lebanon ke al-Jalil. Beberapa pemukim ilegal zionis yang tinggal di sana mengaku melihat tiga rudal ditembakkan ke arah mereka.
Penduduk Nahariyya di utara wilayah pendudukan juga mengatakan, gedung-gedung di wilayah mereka terguncang akibat serangan rudal, dan sedikitnya terdengar tiga ledakan yang tidak pernah mereka dengar selama beberapa tahun terakhir.
Pejabat rezim kolonial zionis meminta para pemukim ilegal untuk tidak keluar dari tempat-tempat persembunyian. Laporan menyebutkan, sirene bahaya berbunyi di sejumlah distrik jajahan zionis seperti Shlomi, Ya’ara, Adamit, Efraim, dan enam distrik lainnya.
Televisi kolonial zionis, KAN 11 mengatakan, intensitas serangan rudal kali ini luar biasa jika dibandingkan perang Lebanon kedua. Menurut stasiun televisi Kanal 14 milik rezim kolonial zionis dalam 10 menit, 100 rudal ditembakkan ke distrik-distrik jajahan rezim zionis, dan sampai saat ini serangan masih terus berlanjut.
Baca juga : Begini Tanggapan Kemenlu Soal Normalisasi Indonesia – “Israel”