Internasional
Bela Palestina, Aktivis Prancis Kampanyekan Boikot Puma
Belasan aktivis dan pendukung Collectif Palestine Vaincra, sebuah organisasi anggota Jaringan Samidoun, pada Sabtu (20/2) menyelenggarakan Stand Palestina di luar stasiun metro Capitole, Toulouse, Prancis. Mereka mengkampanyekan #BoycottPuma, untuk menyoroti keterlibatan sponsor tim sepak bola itu pada rezim apartheid “Israel”.
Meskipun angin bertiup cukup kencang, namun para peserta kampanye terus bertahan. Mereka membagikan ratusan selebaran yang menyerukan boikot Puma dan melakukan lusinan diskusi dengan orang yang lalu lalang, seperti dilansir ABNA.
Stand Collectif Palestine Vaincra juga menyediakan dokumen berisi daftar produk rezim zionis yang akan diboikot, situasi tahanan Palestina, dan sejarah penjajahan rezim zionis di Palestina. Banyak orang mengungkapkan minat mereka dan menawarkan diri untuk berpartisipasi dalam inisiatif mendatang.
Selain itu, beberapa orang membeli buku baru “The Georges Ibrahim Abdallah Affair” karya Said Bouamama yang diterbitkan Edisi PMN. Sebagian hasil penjualan buku itu akan disumbangkan untuk kampanye pembebasan Georges Abdallah, tahanan politik terlama di Eropa.
Banyak orang yang lewat di lokasi kampamye menyempatkan diri untuk berpose sebagai dukungan atas kampanye global memboikot rezim Tel Aviv, solidaritas dengan rakyat Palestina, dan perlawanan terhadap tindakan apartheid dan kolonialisme zionis.
Di pintu keluar stasiun metro Capitole, para aktivis memasang spanduk besar, bertuliskan, “From river to sea, Palestine will be free”.
Beberapa aktivis Collectif Palestine Vaincra menyuarakan kampanye boikot Puma dan pentingnya mendukung perlawanan Palestina. Banyak warga di sekitar situ tertarik dengan pidato tersebut dan terkejut dengan pembicaraan tentang Puma, yang membanggakan dukungan hak asasi manusia dalam piagamnya sambil bekerjasama dengan rezim kolonialis dan rasis.
Palestine Stand diakhiri dengan pembacaan puisi, “The Martyr,” oleh Abdel-Rahim Mahmoud, dan improvisasi tarian Dabkeh. Para peserta mengibarkan bendera Aljazair dan Sahrawi di samping bendera Palestina, seraya menekankan bahwa perjuangan Palestina adalah membela keadilan dan kesetaraan.