Ikuti Kami Di Medsos

Internasional

Bawa Misi Perdamian dan Persaudaraan, Kapal Perang Iran Bersandar di Jakarta

Bawa Misi Perdamian dan Persaudaraan, Kapal Perang Iran Bersandar di Jakarta

Membawa misi perdamaian dan persaudaraan, dua Kapal Perang Angkatan Laut Iran berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Kapal IRIS Makran dan IRIS Dena tersebut bersandar di Pelabuhan sejak Sabtu (5/11).

“Dengan membawa pesan perdamaian dan persaudaraan, kami memulai perjalanan dari Iran sejak beberapa waktu lalu,” ujar Captain Farhad Fattahi di atas kapal IRIS Dena, Rabu (9/11).

Ia menambahkan, perjalanan itu untuk melaksanakan salah satu resolusi dari Indian Ocean Naval Symposium (IONS). Sebagai ketua Komite Keamanan Laut, Angkatan Laut Iran berlayar ke berbagai wilayah internasional guna menjamin keamanan lalulintas kapal komersiall internasional.

Baca juga : Hamas Tak Biarkan Zionis Serang Masjidil al-Aqsa

IONS merupakan forum yang beranggotakan 24 negara, termasuk Iran dan Indonesia. Salah satu resolusi IONS adalah agar seluruh negara yang memiliki perbatasan dengan Samudera Hindia melaksanakan pengawasan keamanan di Kawasan.

Fattahi juga menyampaikan bahwa Iran dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. Antara lain memiliki banyak selat yang strategis. Di Iran terdapat selat Hormuz yang merupakan selat strategis, sementara di Indonesia salah satunya adalah selat Malaka.

“Dalam kaitan melaksanakan keamanan di selat-selat strategis, baik di Iran ataupun di Indonesia, kami bekerjasama dengan berbagai negara, khususnya Indonesia, dengan Angkatan laut Indonesia untuk bersama-sama bisa menjamin keamanan berbagai wilayah internasional khususnya di selat-selat strategis tersebut,” ujar Fattahi.

Tak hanya membawa misi perdamaian dan persaudaraan, Fattahi juga mengaku akan menggunakan kesempatan berlabuh di Indonesia untuk bertukar pikiran dan melakukan kerjasama dalam bidang Pendidikan dengan Angkatan Laut Indonesia.

“Kami juga menggunakan kesempatan ini untuk bertukar pikiran (dan) melakukan kerjasama bidang pendidikan,” ungkapnya.

Baca juga : Hamas Ingatkan Zionis Tak Lakukan Pelanggaran di Al-Aqsa Selama Ramadhan

Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Khoush Heikal Azad menyambut baik kehadiran kapal perang Iran yang membawa misi perdamaian dan persaudaraan. Menurutnya, Iran dan Indonesia telah memiliki hubungan interaksi sejak lama. Di darat terdapat jalur sutra yang telah lama menjadi jalan interaksi peradaban, perdagangan, dan antar kebudayaan. Sementara di laut, terdapat jalur rempah.

“Interaksi sepanjang sejarah ini menghasilkan banyak persamaan,” kata Azad.

Salah satu persamaannya, ungkap Azad, adalah bahasa. Sejumlah Bahasa seperti ‘bandar’, dan ‘nahkoda’ merupakan bahasa Persia yang kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia.

IRIS Makran merupakan eks kapal tanker minyak yang diubah menjadi kapal perang. Ini menjadi kapal satu-satunya Angkatan Laut Republik Islam Iran, yang beroperasi sejak 2021. Nama Makran diambil dari wilayah pesisir Iran.

IRIS Dena merupakan kapal yang diproduksi oleh Industri Maritim Kementerian Pertahanan Iran, di bawah pengawasan Angkatan Laut Strategis Militer negara tersebut. Dena merupakan kapal perusak kelas Mowj, yaitu kapal perang dengan tonase terbesar.

Baca juga : Pasukan Kolonial Zionis Serbu Jenin

Kapal ini diperkirakan memiliki bobot sekitar 1.300 hingga 1.500 ton dengan panjang sekitar 94 meter dan lebar 11 meter.

Selain memiliki kemampuan jelajah jarak jauh di laut dan samudra, IRIS Dena juga dapat digunakan untuk melacak, mengidentifikasi, memantau, melawan, dan bahkan mampu menghancurkan berbagai ancaman udara, permukaan, dan bawah laut, jika diperlukan.

Geladak kapal bagian belakang juga dapat digunakan untuk lepas landas dan pendaratan helikopter. Inilah karakteristik penting operasional kapal perusak Dena.

Kapal ini juga dilengkapi dengan berbagai persenjataan canggih. Terdaoat dua rudal darat ke udara Mehrab dan senjata anti-permukaan, serta empat rudal anti-kapal. Dena juga dilengkapi sebuah magazen meriam 75 milimeter Fajr-27, meriam 40 milimeter, dan dua meriam 20 milimeter, sementara di kedua sisinya terdapat peluncur tiga torpedo 533 milimeter Kouse.

Sistem kendali tembakan merupakan salah satu keunggulan kapal perusak IRIS Dena. Selain itu, kapal ini juga mampu melacak 40 target dan bertarung dengan lima lawan sekaligus.

Baca juga : Hamas: RUU Hukuman Mati Ungkap Kecenderungan Fasis Rezim Zionis

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *