Internasional
Ansarullah Kecam Eskalasi Agresi Zionis di Gaza dan Wilayah Lainnya
Ahlulbait Indonesia – Dalam pidato yang disiarkan pada Kamis (9/1), Sayyid Abdul Malik al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, mengecam kekejaman yang terus dilakukan oleh rezim zionis di Gaza. Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 4.000 pembantaian telah terjadi, termasuk 30 pembantaian hanya dalam satu pekan terakhir.
Dilaporkan al-Manar, Sayyid Abdul Malik juga menyoroti peran Amerika Serikat dalam mendukung kekejaman ini. Ia menegaskan bahwa di masa akhir jabatan Presiden Joe Biden, pemerintahan AS menyetujui kesepakatan besar untuk memasok bom dan amunisi kepada rezim Zionis, yang digunakan untuk membunuh wanita dan anak-anak Palestina.
Starvasi Sistematis dan Penjarahan Bantuan
Sayyid Abdul Malik menuduh rezim Zionis sengaja melakukan starvasi (menciptakan kelaparan) terhadap rakyat Palestina dengan dukungan diam-diam dari rezim-rezim pengecut yang hanya menjadi penonton. Bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza sangat dibatasi, dan banyak yang dirampas oleh tentara zionis serta kelompok kolaborator di pos pemeriksaan militer.
“Zionis membentuk geng-geng untuk menjarah bantuan, dan kini bahkan tentara mereka sendiri secara langsung merampas pasokan terbatas yang berhasil masuk ke Gaza,” ungkapnya.
Serangan pada Fasilitas Kesehatan dan Pengungsian Massal
Pemimpin Ansarullah itu juga mengecam serangan sistematis terhadap infrastruktur kesehatan di Gaza, termasuk pengeboman Rumah Sakit Kamal Adwan dan ancaman terhadap Rumah Sakit Indonesia. Ia menyebut tindakan ini sebagai upaya yang disengaja untuk memperburuk krisis kemanusiaan.
“Seluruh penduduk Gaza kini hidup dalam pengungsian tanpa tempat berlindung yang memadai, karena Zionis terus menghancurkan rumah-rumah dan menyerang warga yang telah kehilangan tempat tinggal,” ujarnya.
Agenda Zionis di Al-Aqsa dan Agresi Regional
Sayyid Abdul Malik memperingatkan rencana besar zionis untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsa demi membangun kuil yang mereka klaim. Ia juga menyoroti pelanggaran Zionis di Lebanon, termasuk serangan ke wilayah selatan dan upaya untuk mengguncang stabilitas Hizbullah.
“Meski melakukan agresi besar-besaran, Zionis gagal mencapai tujuannya di Lebanon. Hizbullah tetap menjadi kekuatan yang tangguh dan tak tergoyahkan,” tegasnya.
Baca juga : Ansarullah Tegaskan Dukungan Yaman untuk Gaza Tetap Kokoh
Ekspansi Zionis di Suriah
Di Suriah, rezim Zionis terus melancarkan serangan udara dan mencaplok wilayah strategis, termasuk Bendungan Al-Mantra. Sayyid Abdul Malik menyerukan persatuan rakyat Suriah untuk melawan pendudukan ini.
“Peta baru yang dirilis Zionis, yang mencakup wilayah Lebanon, Suriah, dan Yordania, menunjukkan ambisi ekspansionis mereka yang sangat berbahaya,” tambahnya.
Serangan Balasan Yaman dan Dampaknya pada Ekonomi Zionis
Mengenai Yaman, Sayyid Abdul Malik menjelaskan keberhasilan serangan rudal dan drone terhadap target strategis Zionis, termasuk infrastruktur penting di wilayah pendudukan. Ia menegaskan bahwa operasi ini telah menyebabkan dampak psikologis dan ekonomi yang besar pada rezim Zionis, memaksa ribuan pemukim masuk ke tempat perlindungan.
“Bandara Ben Gurion terganggu, penerbangan dihentikan, dan kerugian ekonomi semakin besar. Harga-harga melonjak seperti tsunami, sementara lebih dari 82.000 pemukim Zionis telah meninggalkan wilayah tersebut sepanjang tahun 2024,” ungkapnya.
Konfrontasi dengan Amerika Serikat
Sayyid Abdul Malik juga menyoroti bentrokan dengan pasukan AS, termasuk konfrontasi dengan kapal induk Truman, yang disebutnya sebagai tanda mundurnya kekuatan Amerika di tengah ketangguhan rakyat Yaman.
“Agresi multi-dimensi dari musuh—militer, ekonomi, politik, hingga media—terus gagal menghadapi keteguhan rakyat kami,” tutupnya, seraya menyerukan persatuan untuk melawan konspirasi zionis dan Amerika.[]
Baca juga : Imam Ali Khamenei Puji Pengorbanan Syahid Qasim Soleimani