Internasional
Ansarullah: Brutalisme Rezim Agresor Saudi Tutup Ruang Dialog
Gerakan perlawanan Houthi Ansarullah Yaman tmengutuk tindakan brutal yang dilakukan rezim agresor ke negara itu, dengan mengatakan kejahatan semacam itu mengikis kesempatan dialog untuk mengakhiri perang yang menghancurkan dan blokade habis-habisan yang tidak manusiawi.
Dilansir dari ABNA24, juru bicara Ansarullah Mohammed Abdul-Salam membuat pernyataan dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada Jumat (10/9), di tengah laporan kelompok militan bayaran UEA telah menculik, menyiksa, dan membunuh seorang pemuda Yaman di sebuah pos pemeriksaan di provinsi Lahij barat daya.
Abdul Malik Sanabani, sang korban, telah kembali ke tanah airnya untuk mengunjungi keluarganya di Sana’a setelah bertahun-tahun belajar di AS. Namun elemen yang didukung UEA menuduhnya sebagai anggota Ansarullah.
“Lewat pengepungan, tentara bayaran agresi di wilayah pendudukan memblokir jalan dan melakukan kejahatan terhadap pelancong, yang terakhir adalah penculikan dan pembunuhan Abdul Malik Sanbani. Langkah seperti itu sangat ditentang dan dikutuk,” cuit Abdul-Salam.
“Pasukan agresor memikul tanggung jawab penuh [dalam hal ini.] Berlanjutnya situasi ini dengan kebrutalan yang berlebihan meniadakan setiap kesempatan untuk berdialog sebelum mengakhiri pengepungan dan menghentikan agresi.”
Masih pada hari yang sama, utusan khusus PBB yang baru untuk Yaman mengatakan bahwa negara itu “terjebak dalam keadaan perang yang tidak terbatas” dan bahwa melanjutkan negosiasi untuk mengakhiri konflik tidak akan mudah.
Dalam pidato pertamanya di Dewan Keamanan PBB, Hans Grundberg memperingatkan bahwa “tidak akan ada kemenangan cepat,” seraya menambahkan, upaya mencapai penyelesaian damai “masih jauh.”
“Para pihak yang berkonflik belum membahas penyelesaian yang komprehensif sejak 2016,” katanya. “Krena itu, pihak-pihak yang berkonflik sudah lama terlambat untuk terlibat dalam dialog damai satu sama lain di bawah fasilitasi PBB dengan syarat penyelesaian menyeluruh, dengan itikad baik dan tanpa prasyarat.”