Internasional
Al-Qassam: Netanyahu Abaikan Nasib Tawanan Zionis di Gaza
Al-Qassam: Netanyahu Abaikan Nasib Tawanan Zionis di Gaza
Brigade al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, baru saja merilis video yang mengejutkan keluarga para tawanan zionis di Gaza, pada Minggu (1/9). Dalam video tersebut, al-Qassam mengungkapkan dengan tegas bahwa Perdana Menteri palsu zionis, Benjamin Netanyahu, tidak peduli dengan nasib para tawanan. “Netanyahu telah memilih jalan kekerasan daripada membebaskan para tawanan,” demikian disampaikan Brigade al-Qassam, dilansir Press TV, sambil menambahkan bahwa Netanyahu lebih mementingkan penguasaan koridor selatan Gaza daripada nyawa para tawanan zionis.
Video itu dirilis setelah ditemukan enam bangkai tawanan zionis di Gaza, yang menggegerkan banyak pihak. Brigade al-Qassam menegaskan bahwa keenam tawanan tersebut sebenarnya masih hidup sebelum serangan terbaru zionis dan seharusnya dibebaskan dalam tahap pertama pertukaran tahanan. Namun, serangan tanpa henti oleh militer zionis justru merenggut nyawa mereka. Brigade ini juga menuduh pasukan zionis dengan sengaja membunuh banyak tahanan lainnya dan hanya mengembalikan bangkai mereka, sebuah tindakan yang memicu kecaman luas.
Baca juga : Balas Serangan Zionis, Ansarullah Siapkan Kejutan!
Dalam video itu, Brigade al-Qassam juga menyoroti pernyataan Netanyahu yang lebih memilih untuk mengendalikan Koridor Philadelphia di Gaza selatan daripada bernegosiasi untuk pembebasan tawanan. Netanyahu sendiri telah berulang kali menegaskan bahwa tekanan militer diperlukan untuk membawa pulang para tawanan, sebuah sikap yang membuat banyak orang mempertanyakan prioritasnya. Gambar-gambar keenam tawanan yang bangkainya telah ditemukan juga ditampilkan dalam video, menambah suasana makin mencekam.
Pada hari yang sama, Hamas dengan tegas mengungkap fakta yang membuktikan zionis dan Amerika Serikat bersalah sepenuhnya atas kematian enam tawanan zionis tersebut. Menurut Hamas, rezim pendudukan zionis yang terus melakukan genosida di Gaza dan menghindari gencatan senjata harus bertanggung jawab penuh atas kematian para tawanan ini. Hamas juga mengungkap fakta bahwa Amerika Serikat adalah antek utama zionis dalam kekejaman ini, karena terus memberikan dukungan finansial dan militer kepada zionis.
Hamas menambahkan bahwa beberapa dari tawanan yang tewas sebenarnya telah disetujui untuk dibebaskan dalam sebuah kesepakatan gencatan senjata yang gagal diwujudkan. Ketika militer zionis mengumumkan penemuan jenazah keenam tawanan dari sebuah terowongan di Gaza, kemarahan pun meluap di kalangan entitas ilegal zionis, yang semakin menyalahkan Netanyahu atas kegagalannya membawa para tawanan pulang dengan selamat. Negosiasi pertukaran tawanan ini telah berlangsung selama berbulan-bulan, namun sikap keras Netanyahu dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza tampaknya hanya memperpanjang penderitaan semua pihak, khususnya warga Palestina.
Baca juga : Lagi, Hizbullah Hancurkan Instrumen Mata-mata Zionis