Info ABI
Mawaddatuna: Membangun Cinta dalam Bingkai Tauhid dan Tradisi Ahlul Bait

Oleh: Redaksi Ahlulbait Indonesia
Ahlulbait Indonesia – Di tengah arus digital yang kian deras dan budaya hubungan yang kerap kehilangan arah, sebuah inisiatif lahir dari keprihatinan sekaligus harapan: bagaimana generasi muda Muslim, khususnya yang berpegang pada ajaran Ahlul Bait a.s., dapat membangun rumah tangga yang tidak hanya berlandaskan rasa, tetapi kesamaan Aqidah, akhlak, dan nilai-nilai luhur.
Dari keresahan tersebut, Mawaddatuna hadir sebagai aplikasi yang mengusung semangat wasilah, sebuah jembatan untuk menjemput cinta yang diridhai; cinta yang tumbuh dalam cahaya Tauhid dan ketulusan hati.
Berbeda dari platform perjodohan konvensional, Mawaddatuna tidak hanya menjadi tempat mempertemukan dua insan. Ia merupakan ruang pembelajaran, pendampingan, dan penjagaan spiritual. Aplikasi ini menyuguhkan panduan hukum keluarga serta nasihat kehidupan berumah tangga berdasarkan ajaran Islam dalam perspektif Ahlul Bait, dengan pendekatan yang lembut, religius, dan sarat makna.
“Mawaddatuna adalah aplikasi yang hadir untuk membantu khusus para anggota komunitas Ahlul Bait memahami berbagai hukum dan nasihat seputar kehidupan berkeluarga berdasarkan ajaran Ahlul Bait serta menemukan calon pasangan hidup se-Madzhab Ahlul Bait as
Dengan pendekatan yang lembut, Islami, dan penuh makna, aplikasi ini menjadi teman belajar dan berkembang dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah,” tutur salah satu tim pengelola Mawaddatuna kepada redaksi Media ABI, Senin (7/4).
Selain aspek edukasi, Mawaddatuna juga menghadirkan fitur ta’aruf daring. Namun proses ini dirancang jauh dari kesan instan atau serampangan. Setiap interaksi berjalan dengan prinsip kehati-hatian dan tanggung jawab, disertai pendampingan moral dari para ustadz, ustadzah, serta tokoh-tokoh Syiah dari berbagai daerah.
Baca juga : Ustadz Husain Shahab: Mindset Besar, Pemikiran Maju, & Keyakinan Kuat sebagai Kunci Kader Organisasi
Kehadiran mereka bukan untuk mengawasi secara personal, namun sebagai tim Verifikator yg memastikan bahwa pengguna aplikasi ini adalah sesama penganut Madzhab Ahlulbait as disamping mengawal tersampaikan nya nilai-nilai Islam dan semangat Ahlul Bait tetap menjadi fondasi utama sepanjang proses.
“Mawaddatuna juga menjadi ruang yang aman dan nyaman bagi mereka yang sedang mencari pasangan hidup yang sejalan dalam keyakinan dan visi. Proses ini dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab, dengan arahan serta bimbingan moral dari para ustadz, ustadzah, dan tokoh Syiah, bukan untuk mengawasi, tetapi untuk memastikan bahwa nilai-nilai Ahlul Bait tetap menjadi pedoman utama,” tambahnya.
Privasi pengguna juga menjadi prioritas yang dijaga ketat. Tim pengembang memastikan seluruh informasi anggota terlindungi, dengan antarmuka yang dirancang ramah pengguna, nyaman, dan menciptakan rasa aman. Komitmen terhadap perlindungan data menjadi bagian dari etika pelayanan yang membedakan Mawaddatuna dari banyak platform daring sejenis.
Lebih dari sekadar aplikasi perjodohan, Mawaddatuna menghidupkan kembali semangat membangun keluarga sebagai bentuk ibadah. Di tengah era digital yang sering kali melahirkan relasi instan yang rapuh, aplikasi ini mengajak generasi muda untuk menapaki jalan cinta yang lebih dalam: cinta yang lahir dari ilmu, dibingkai adab, dan diberkahi langit.
Pihak pengelola mengonfirmasi bahwa aplikasi ini dijadwalkan akan diluncurkan secara resmi pada 15 April 2025.
Sebagai penutup, Syed Musthofa al-Jufri, salah satu tokoh pembina dalam proyek ini, menyampaikan pesan penting terkait komitmen terhadap kenyamanan dan kerahasiaan:
“Privasi dan kenyamanan setiap anggota tetap menjadi prioritas kami. Oleh karena itu, Mawaddatuna berkomitmen menjaga kerahasiaan informasi dan menghadirkan pengalaman yang bermakna, hangat, dan penuh keberkahan dalam setiap langkah menuju pernikahan,” pungkasnya.[]
Baca juga : KH. Miqdad Turkan: Empat Strategi Kunci untuk Memperkuat Sistem dan Budaya Organisasi