Ikuti Kami Di Medsos

Berita

Indonesia Mengecam Aksi Pembakaran al-Quran di Swedia

Indonesia mengecam keras pembakaran dan perusakan al-Quran di Swedia dan Denmark. Kecaman ini dilontarkan langsung oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab, provokatif, dan telah melukai ratusan juta umat Muslim di dunia,” ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (4/9).

Tindakan tersebut dinilai bertentangan dengan prinsip dan nilai demokrasi, serta berpotensi menyebabkan perpecahan antar umat beragama, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

Kecaman juga disampaikan oleh Direktur Hauzah Ilmiah Republik Islam Iran Ayatullah Alireza Arafi. Beliau menyebut serangan terhadap al-Quran atas nama kebebasan sebagai kekonyolan.

Ayatullah Alireza Arafi menanggapi penodaan al-Quran di Swedia dengan mengatakan, “Keberanian terhadap al-Quran dan tindakan tidak bijaksana terhadap pembakaran al-Quran yang dari waktu ke waktu menjadi aib dan kebencian. Kali ini di hari-hari berkabung bagi penghulu orang-orang merdeka dunia dan para syuhada, Imam Husein as menjadi lebih memalukan dan tercela. Dan itu membangkitkan kemarahan persatuan dari orang-orang bebas dan para pengikut agama-agama ilahi di dunia, khususnya umat Islam.”

Ayatullah Arafi meminta negara-negara di dunia untuk mengambil sikap yang jelas melawan ekstremisme ini dan lembaga-lembaga internasional menetapkan undang-undang yang membatasi dan piagam bersama agama-agama.

Akhir Agustus lalu, kerusuhan terjadi di Kota Malmo, Swedia selatan, tempat sedikitnya 300 orang menggelar protes terhadap tindakan anti-Islam. Sebelumnya pada hari itu, salinan Alquran dibakar di Kota Malmo oleh beberapa ekstremis sayap kanan.

Menurut laporan surat kabar Aftonbladet, protes anti Islam terjadi setelah pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, ditolak izinnya untuk mengadakan pertemuan di Kota Malmo dan dihentikan di perbatasan Swedia. (Sindo/Pastoday)