Berita
Indonesia Dilanda Tujuh Krisis
Sebanyak 45 tokoh masyarakat dari berbagai unsur menilai Indonesia saat ini sedang dilanda tujuh krisis, yang harus segera diatasi.
Tujuh krisis tersebut, kata Sukardi Rinakit, mewakili para tokoh masyarakat yang hadir dalam sarasehan, di Jakarta, Senin malam, yaitu krisis kewibawaan pemimpin serta kepercayaan terhadap partai politik dan parlemen.
Selain itu krisis efektivitas penegakan hukum, kedaulatan sumber daya alam, kedaulatan pangan, pendidikan, dan krisis integrasi nasional, kata Sukardi menjelaskan.
Sukardi dan puluhan tokoh masyarakat dari berbagai unsur berkumpul dalam acara sarasehan, Senin malam, untuk bertukar pikiran dan membahas persoalan bangsa yang dihadapi saat ini.
Tokoh yang hadir diantaranya adalah KH. Ali Yafie, Soegeng Sarjadi, Hariman Siregar, Jenderal (Purn) Tyasno Sudarto, Djaffar Assegaf, dan Adnan Buyung Nasution.
Turut hadir pula Bursah Zarnubi, Romo Benny Susetyo, dan Sukardi Rinakit.
Para tokoh ini menilai Republik Indonesia saat ini semakin menjauh dari cita-cita Proklamasi 1945 dan tengah dilanda tujuh krisis.
Cita-cita Proklamasi ini dengan tegas menyatakan tujuan bernegara adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, meningkatkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta dalam pergaulan dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Untuk mengatasi krisis ini, maka pemerintah harus berbenah diri. Pemerintahan harus efektif, kuat, dan mengutamakan kerja nyata.
Sementara itu, Tyasno Sudarto menuturkan harus ada langkah perubahan untuk menyelamatkan bangsa dari krisis tersebut, demi tercapainya cita-cita Proklamasi.
Menurut mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Ali Yafie, sudah saatnya bagi bangsa Indonesia untuk melakukan revitalisasi semangat proklamasi kemerdekaan dan akhlak kepemimpinan.
Rakyat jangan hanya berpangku tangan, mudah menyerah, dan membiarkan nasib masa depannya diombang-ambingkan oleh keadaan.
Sementara, para pemimpin harus memberikan contoh yang baik bagi rakyat. Watak dan perangai rakyat itu dipengaruhi watak pemimpinnya.
“Marilah…Kita kobarkan kembali semangat juang untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” katanya.
Cita-cita itu adalah menjadi bangsa yang sungguh-sungguh merdeka dan bersatu, berdaulat, dan mewujudkan rakyat yang sungguh-sungguh hidup beradab. (ANTARA News)