Berita
Indonesia Bangun Klinik Bagi Pengungsi Palestina
Masyarakat Indonesia membantu para pengungsi Palestina di Yordania dengan mendirikan Klinik Telinga hidung tenggorokan (THT) dan Mata. Donasi masyarakat Indonesia ini dikumpulkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Layanan kesehatan yang terletak di Al Talbiyeh Camp, Yordania diresmikan pada Ahad, (21/4) waktu setempat.
Hadir dalam acara tersebut, Pangeran Kerajaan Yordania, Al Hasan bin Talal, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Hasyimiyah Yordania dan Negara Palestina, Andy Rachmianto, Anggota BAZNAS, Irsyadul Halim, dan Executive Director Medical Aid for Palestinian, Maha Saqqa.
Irsyadul Halim mengatakan, kepedulian masyarakat Indonesia terhadap rakyat Palestina sangatlah tinggi, untuk itu BAZNAS memfasilitasi masyarakat Indonesia yang gemar berbagi, salah satunya dengan mendirikan klinik kepada rakyat Palestina yang mengungsi di Yordania.
“Acara peresmian ini sangat meriah karena dihadiri Pangeran Al Hasan bin Talal, petinggi-petinggi Yordania, dan tokoh masyarakat. Klinik ini beroperasi atas kerja sama BAZNAS, Kedubes RI Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) dan dana amanah seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu masyarakat Palestina yang tertindas,” katanya.
Sementara itu, Pangeran Al Hasan bin Talal mengapresiasi peran BAZNAS dalam pemanfaatan dana zakat yang juga mampu menjawab masalah kemanusiaan. Ia berharap, kerja sama ini akan terus berjalan dan berkembang sehingga keberkahannya dapat dirasakan seluruh umat.
“Terima kasih telah datang karena kebudayaan dan latar belakang kita, melalui kerja sama ini saling mengingatkan tentang tanggung jawab kita (menolong sesama) untuk membuat masa depan lebih baik terutama anak-anak dan mereka yang menderita,” katanya.
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Hasyimiyah Yordania dan Negara Palestina HE Drs. Andy Rachmianto, M Phil mengatakan, peresmian klinik bantuan untuk pengungsi Palestina ini perlu disyukuri karena mendapat sambutan dan dukungan baik dari pemerintah Yordania.
Bantuan dan kerja sama ini merupakan bentuk kesekian kalinya komitmen dan dukungan penuh Indonesia untuk membantu saudara-saudaranya rakyat Palestina yang berada di Palestina dan mengungsi di Yordania.
“Tentunya kita berharap untuk bantuan dan kerja sama antara BAZNAS dengan JHCO ini bisa dijadikam model bagi negara-negara lain untuk bisa memberikan bantuannya kepada pengungsi Palestina. Saya ucapkan terima kasih kepada BAZNAS dan semoga kerja sama ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan,” kata Rachmianto.
Lebih dari dua juta pengungsi Palestina mengungsi di Yordania. Mereka tersebar di beberapa titik pengungsian yang dikelola oleh lembaga PBB yang didedikasikan untuk memberikan perlindungan dan layanan bagi pengungsi Palestina.
BAZNAS berkomitmen memberikan bantuan bagi pengungsi Palestina dalam bentuk penyaluran dana zakat sebesar US$ 150,000 melalui JHCO dan US$ 150,000 melalui UNRWA pada tahun 2018. Selain klinik THT dan mata yang baru saja diresmikan, beberapa program telah diimplementasikan seperti bantuan obat-obatan dan sarana pendidikan bagi anak-anak pengungsi Palestina.
Lokasi bantuan BAZNAS pada 4 kamp pengungsian di Yordania dan bekerjasama dengan JHCO berada di Hattien Camp, Gaza Camp, Al Wehdat Camp, dan Al Talbiyeh Camp. (Bimas Islam Kemenag)